Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan, kebijakan untuk mengimpor beras pada Desember 2022 lalu dilakukan karena stok beras dari dalam negeri habis diserap oleh konsumen. Hal ini terjadi tepatnya pada bulan Juli 2022 saat permintaan beras melonjak tinggi sehingga Perum Bulog tidak mendapatkan bagian dari stok beras dalam negeri untuk kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).
"Juli 2022 tiba-tiba ada lonjakan (permintaan beras). Kita enggak bisa menyerap karena kita enggak dapet. Tapi kita punya stok. Tadinya 800 ribu ton jadi tinggal 180 ribu ton. Sehingga ada evaluasi dari Kementerian Perdagangan termasuk Bapak Presiden, solusinya dalam negeri kurang untuk CBP makanya didatangkan impor 500 ribu ton," ungkapnya dalam Konferensi Pers Strategi Bulog 2023 dan Update Isu Aktual di Kantor Bulog, Jakarta, Kamis (2/2).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Buwas tersebut menambahkan, stok CBP yang dikuasai Bulog saat ini mencapai 600 ribu ton termasuk beras impor. Pada Januari 2023 dikatakan sudah disalurkan 180 ribu ton. Pada Februari 2023 ini, ditargetkan akan disalurkan 200 sampai 500 ribu ton.
Hal ini dilakukan karena Bulog ingin menghabiskan seluruh CBP ini guna memaksimalkan penyerapan beras pada saat panen raya yang diprediksi akan berlangsung pada Mei-Juni 2023.
"Paling lambat, 15 Februari 2023 itu seluruh beras impor sudah ada di Gudang Bulog. Saya mau kosongkan semua beras ini 600 ribu ton akan dikosongkan. Next kita akan serap beras dalam negeri. Itu yang akan menjamin produksi petani untuk kita serap karena Bulog ditugaskan menyerap 2,4 juta ton. Jadi panen nanti bisa kita beli dan gunakan untuk CBP. Targetnya penyerapan 70% dari panen raya dan 30% dari panen gadu," pungkas Buwas. (OL-12)
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah negara yang berminat membeli beras produksi Indonesia..
Perlu upaya serius serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar dapat mengurangi volume impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Beras dari beberapa negara mulai turun dari sekitar US$540-US$590 dan turun lagi hingga US$430-US$490 per metrik ton.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk tidak mengimpor beras di 2025. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved