Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
EKONOM Bank Mandiri Faisal Rachman memprediksi inflasi pada Januari 2023 akan mereda setalah liburan Natal dan Tahun Baru berlalu. Dia memprediksi, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mencapai 0,42% pada Januari 2023, turun dibandingkan capaian Desember 2022 sebesar 0,66%.
"Inflasi pangan ditengarai menjadi penyumbang utama inflasi, di tengah kenaikan harga beras dan beberapa tanaman hortikultura. Apalagi, harga emas terpantau naik di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global," ungkapnya, Sabtu (28/1).
Lebih lanjut, komoditas yang diperkirakan mampu menekan inflasi adalah harga BBM akibat penurunan harga Pertamax dan tarif angkutan udara yang cenderung turun.
Faisal menambahkan, inflasi tahunan juga diprediksi menurun. Inflasi IHK diperkirakan akan mencapai 5,36% yoy, turun dari 5,51% yoy pada Desember 2022 meskipun masih di atas kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2% sampai 4%.
Baca juga: Moeldoko : Jangan Sampai Inflasi Tinggi hanya Gara-Gara Cabai
Sementara itu, inflasi inti diprakirakan terus menguat menjadi 3,39% yoy dibandingkan Desember 2022 yang mencapai 3,36%. Hal ini disebabkan oleh pencabutan PPKM yang semakin meningkatkan permintaan.
Secara keseluruhan, Faisal meyakini inflasi tahunan akan terus menurun, meskipun akan tetap di atas kisaran target 2% sampai 4%, setidaknya hingga semester I 2023.
"Inflasi akan berkisar sekitar 4% sampai 6% yoy pada paruh pertama tahun 2023 sebelum turun ke kisaran target pada paruh kedua di tengah efek dasar yang rendah pada semester I 2022 dan dampak putaran kedua yang terlihat benar-benar berkurang pada semester II 2023. Oleh karena itu, kami perkirakan inflasi akan berada di sekitar 3,60% pada akhir tahun 2023," pungkas Faisal.(OL-5)
DUA ekonom senior merespons isu merger Grab terhadap Goto.
Wayan menyarankan, investor yang memiliki investasi di pasar modal agar tidak buru-buru menarik investasi mereka, tetapi menunggu dan mengamati pergerakan pasar modal.
Meski Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan di bulan ini, ia mendorong agar BI Rate tetap dipertahankan di level 6%.
Meski mendukung, mantan Tenaga Ahli Ketua BPK RI ini menekankan pentingnya syarat dan mekanisme yang tepat agar kebijakan ini memiliki dampak positif jangka panjang.
Salah satunya, ia memprediksi dalam waktu deket The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan Fed Fund Rate sebesar 25-50 basis poin.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Faisal Basri. Bagi JK, Faisal merupakan ekonom yang begitu pintar dan berani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved