Lawan Eropa di WTO, Jokowi Tanamkan Fondasi Ekonomi

Mediaindonesia.com
15/1/2023 17:05
Lawan Eropa di WTO, Jokowi Tanamkan Fondasi Ekonomi
Presiden Joko Widodo(Biro Setpres)

SEKJEN Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh, mendukung upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melawan gugatan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait pelarangan ekspor bijih Nikel agar lebih fokus melakukan hilirisasi sebelum dilakukan ekspor.

Presiden Jokowi menegaskan kepada para menterinya meski kalah dalam gugatan namun upaya banding dan upaya lainnya terus dilakukan demi peradaban yang lebih besar bagi Indonesia.

"Pada prinsipnya, kami sebagai loyalis Presiden Jokowi tentu sangat mendukung keputusan Presiden Jokowi tersebut apalagi ini untuk kebaikan negara. Toh terbukti kita setop Nikel kenaikan pendapatan negara ratusan kali lipat dari sebelum sebelumnya," ujar Akhrom, Minggu (15/1).

Tidak gentar menghadapi ancaman Eropa, Presiden Jokowi juga akan melakukan hal yang sama terhadap Bauksit, berencana melakukan penyetopan pada Juni 2023 mendatang.

Akhrom menilai potensi keuntungan dari penyetopan Bauksit juga diprediksi akan menguntungkan Indonesia berkali kali lipat.

"Artinya setop ekspor Bauksit ini, bisa saja ke depannya bernasib sama dengan Nikel yang mengalami kenaikan yang signifikan. Maka dari itu, selagi ini kepentingan bangsa dan negara, tentu kita sangat mendukung keputusan Presiden Jokowi tersebut yang memang sangat menguntungkan Indonesia, khususnya dari sektor tambang," ucapnya.

Selain itu, Akhrom berharap ketegasan dan keberanian Presiden Jokowi dapat ditiru atau diteruskan kebijakan tersebut oleh presiden selanjutnya.

Bukan hanya melanjutkan kebijakan hilirisasi tetapi juga melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dan program-program lainnya.

"Demikian juga kita berharap kepada pengganti Presiden Jokowi kelak, program program pemerintahan Jokowi yang baik tentu harus dilanjutkan, seperti IKN dan sebagainya," ungkapnya.

"Oleh karenanya, jadi persoalan ‘serius’ bila pengganti Presiden Jokowi nanti tidak melanjutkan program yang bagus bagi bangsa dan negara tersebut," imbuhnya.

Akhrom berpendapat Presiden Jokowi telah berhasil menanamkan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan, tugas pemimpin selanjutnya kata Akhrom tinggal melanjutkannya.

"Sebab, Presiden Jokowi sudah menanamkan pondasi yang kokoh khususnya fondasi ekonomi untuk menuju Indonesia Emas," tuntas Akhrom.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan kepada para pembantunya di kabinet, khususnya kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk tidak mundur 

"Saya sampaikan kepada bu Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) untuk jangan mundur. Karena inilah yang menjadi lompatan besar peradaban besar saya meyakini itu, terus banding kita banding," tegas Presiden Jokowi.

"Kalau banding nanti kalah, saya tidak tau ada upaya apa lagi yang kita lakukan. Tapi itulah sebuah perdagangan yang kadang menekan sebuah negara agar mereka ikut aturan main yang dibuat negara besar. Sehingga kalo kita ekspornya kirimnya bahan mentah sampai kiamat kita hanya menjadi negara berkembang,'' sambungnya.

Presiden Jokowi menegaskan kekayaan alam Indonesia harus dimanfaatkan dan dinikmati sebesar-besarnya oleh rakyat Indonesia.

"Ini supaya kita tidak bisa didikte dan tidak menggantungkan diri pada negara manapun ini lah yang ingin kita lakukan berdikari. Kita tidak boleh mundur, tidak boleh takut karena kekayaan alam ada di Indonesia ini kedaulatan kita ingin dinikmati rakyat Indonesia," tegas Jokowi. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya