Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PT Citilink Indonesia membuka penerbangan ke Kota Wenzhou, Tiongkok. Namun, penerbangan yang mulai dibuka Januari 2023 ini bersifat carter dan bukan angkutan niaga berjadwal.
"Kami buka seminggu sekali ke Wenzhou dari Bandara Soekarno-Hatta. Penerbangan carter banyak membawa penumpang dengan kepentingan tertentu," tutur Country Director PT Megacap Indonesia Timotheus Bryan selaku kuasa charter rute Jakarta-Wenzhou-Jakarta.
Di sisi lain, Soelchan Arief Effendi selaku chairman dari SAE Aviation, menambahkan bahwa penerbangan ini bisa menjadi awal yang baik dalam kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok setelah G20 summit. Dikatakan, jumlah wisatawan Tiongkok yang mencapai 98 juta per tahun, merupakan pasar yang sangat besar.
"Namun, dari jumlah tersebut yang berkunjung ke Indonesia baru 1,9 juta atau sekitar 2 persen. "Ini potensi pasar yang besar," jelasnya.
Lebih jauh, Bryan mengatakan Citilink Indonesia melalui PT Megacap dan SAE Aviation menargetkan load factor dari penerbangan tersebut minimal mencapai 85 persen. "Kami memilih penerbangan ke kota-kota kedua di Tiongkok agar tidak berkompetisi langsung dengan Garuda Indonesia yang telah terbang di kota-kota utama seperti Shanghai," jelasnya. (RO/OL-15)
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Pihaknya menegaskan akan terus memantau pergerakan penumpang, khususnya pada rute-rute yang mencatatkan tingkat keterisian yang cukup tinggi
PERSIAPAN pengoperasian pesawat bermesin jet di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kertajati, Kabupaten Majalengka, pada 29 Oktober terus dimatangkan.
Penerbangan perdana ini dimulai dari Bandara Internasional Lombok pada pukul 14.55 WITA yang landing di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima pada pukul 15.15 WITA.
President & CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan langkah kolaborasi ini menjadi penanda penting terhadap optimisme outlook industri aviasi yang bergerak semakin progresif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved