Minggu 25 Desember 2022, 16:35 WIB

Kebijakan SPSK Arab Saudi Musuhnya Mafia dan TPPO

Muhammad Fauzi | Ekonomi
Kebijakan SPSK Arab Saudi Musuhnya Mafia dan TPPO

dok.ist
Yusri Albima, mantan TKI yang juga Ketua Umum DPN Angkatan Muda Bima Indonesia (AMBI).

 

DALAM rangka memperingati International Migrant Day 2022, B2P3 Pemuda Pancasila gelar International Labour Forum (ILF) di Sekretariat Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Jakarta pada Kamis lalu (22/122022). Bertema "SPSK : Siapa untung, siapa buntung?"
 
Mengomentari hal tema itu, Yusri Albima, mantan TKI atau saat ini disebut pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi mengapresiasi MPN Pemuda Pancasila, khususnya Badan Buruh dan Pekerja (B2P3) Pemuda Pancasila.

"Dari beberapa acara peringatan Hari Migran Internasional yang diselenggarakan beberapa pihak, kegiatan Diskusi Publik di Gedung MPN Pemuda Pancasila lebih bermutu, sederhana dan jauh dari kesan pesta hura-hura," nilai Yusri dalam keterangannya, Minggu (25/12/2022).

Siapa yang untung ataupun buntung di SPSK? Menurut Yusri, yang diuntungkan tentunya para WNI yang minatnya tidak bisa dibendung untuk bekerja di Negerinya Raja Salman. Sedangkan yang buntung adalah para Mafia dan pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Pelaku Penempatan Non Prosedural. Dahsyatnya lagi, Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) Arab Saudi ini Zero Cost tidak ada pembebanan biaya apapun kepada PMI, dan itu sesuai dengan Pasal 30 UU 18/2017.

"Sistem Penempatan yang diatur dengan Kepmen 291/2018 ini belum berjalan sesuai harapan tapi sudah ada upaya kudeta oleh pihak yang merasa dibuntungkan," tegas Yusri yang juga Kabid Perlindungan Pekerja Indonesia Yayasan Advokasi Hukum Gelora Indonesia ini.

Bagi Yusri dan mayoritas Aktivis Alumni Arab Saudi, SPSK adalah tawaran sistem yang solutif guna meminimalisir ataupun menghentikan penempatan PMI secara non prosedural ke Arab Saudi, yang marak sejak dimoratorium 2011 lalu. "SPSK ini mesti segera dieksekusi dan direalisasikan, jangan lagi dihambat dengan berbagai dalih, tapi Pilot Project ini harus dilaksanakan agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya," tegas Ketua Umum DPN Angkatan Muda Bima Indonesia (AMBI) ini.

Ada pihak-pihak yang menuding bahwa Sistem Penempatan yang dirancang Kemenaker tersebut sarat monopoli atau terindikasi adanya Kartel. Bagi Yusri, wajar saja diutarakan. Namun, pandangan itu terlalu sempit jalan fikirannya bila atensi dan konsennya di sisi bisnis semata, sebab tudingan monopoli dan kertelisasi itu identik dengan bussines process yang membawa misi dan kepentingan pihak tertentu.

"Selalu saja ada ada pihak-pihak yang mencoba menghalangi penempatan PMI ke Arab Saudi. Saudi dan Malaysia memang sangat sexy untuk diganggu. Catat baik-baik! SPSK untuk PMI ke Arab Saudi sangat dimusuhi oleh para Pelaku Penempatan Non Prosedural atau Illegal yang identik dengan TPPO, plus tidak disukai P3MI milik orang asing yang dengan sengaja menggunakan nama orang kita untuk memperdagangkan anak-anak kita secara terang-terangan. Saya harapkan SPSK ini harus segera dijalankan agar tidak menjadi Drama show of force atas suburnya Penempatan WNI secara Non Prosedural untuk dipekerjakan di Arab Saudi," tandas Yusri Albima. (RO/OL-13)

Baca Juga: Sekjen PP: Buruh harus Bersatu Jangan Lihat dari Organisasinya

Baca Juga

Dok. ASEAN-BAC

Hari Keamanan Pangan Sedunia, ASEAN-BAC Dorong Harmonisasi Regulasi Standarisasi Pangan

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Kamis 08 Juni 2023, 17:49 WIB
Data dari FAO menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari hasil produksi makanan terbuang percuma, sementara di sisi lain, terdapat kelangkaan...
Ist

FSPMI Minta Pemerintah Lindungi Industri Baja Nasional

👤Media Indonesia 🕔Kamis 08 Juni 2023, 17:19 WIB
Pada periode Januari–November 2022, impor baja mencapai hampir 6.000 ton, naik 6,5% dibandingkan dengan tahun...
MI/M. Irfan

Ekspektasi Pengetatan Kebijakan Ekonomi AS, Rupiah Melemah

👤Fetry Wuryasti 🕔Kamis 08 Juni 2023, 17:15 WIB
Imbal hasil US treasury turun karena para pelaku pasar memprakirakan Bank sentral AS secara luas akan menjeda siklus kenaikan suku bunga...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya