Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
UTUSAN Khusus Presiden Bidang Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono mengungkapkan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati harga pangan yang murah jika kebijakan subsidi biaya logistik berjalan dengan benar.
Menurutnya, saat ini, subsidi logistik pangan masih tersentralisasi. Persoalan itulah yang harus dibenahi ke depan.
"Kita dapat memangkas biaya logistik bila persoalan pangan didistribusikan ke setiap daerah sesuai dengan keunggulan pangan di daerah masing-masing. Koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi, dan pengendalian harus dilakukan untuk wujudkan akses pangan masyarakat yang beragam, bergizi, berimbang, dan aman," ujar Mardiono melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/12)
Indonesia sedianya memiliki ketangguhan yang sudah diakui oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Berbagai gangguan seperti pandemi covid-19, banjir, gempa, longsor di berbagai daerah pun tidak menyurutkan kemampuan Indonesia dalam menghasilkan pangan.
"Selain karena kaya sumber daya, bangsa Indonesia memiliki local wisdom berupa gotong royong untuk mengatasi krisis. Demikian pula hubungan antar keluarga di Indonesia erat sehingga krisis pangan tidak menghancurkan suatu daerah,” sambungnya.
Adapun, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo mengatakan Indonesia memerlukan kebijakan pangan yang jitu.
Baca juga : OJK – PP Fatayat Dorong Literasi Keuangan Perempuan
Itu bisa dilakukan dengan memaksimalkan daerah yang merupakan sentra komoditas kemudian menyalurkan hasil panennya ke wilayah lain yang tergolong rawan.
"Tidak semua daerah rawan pangan, sehingga intervensi untuk memulihkannya harus pada daerah yang tepat,” kata Nyoto.
Di Indonesia, hanya 74 kabupaten/kota atau setara 14% daerag yang rawan pangan. Sementara 440 kabupaten/kota atau 86% relatif memiliki ketahanan yang baik.
"Daerah-daerah rawan ini yang harus difokuskan. Beberapa daerah harus dipulihkan setiap tahun,” sambungnya.
Misalnya, bila setiap tahun ditargetkan pemulihan 7 kabupaten, dibutuhkan waktu minimal 10 tahun untuk memulihkan semuanya.
"Negara harus memulihkan daerah pangan karena itu adalah kewajiban negara untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya sehingga masyarakat dapat hidup sehat, aktif, produktif serta hidup berkelanjutan," tandasnya. (OL-7)
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PETRONAS Chemicals Group Berhad (PCG) memperkuat kemitraan strategisnya melalui penandatanganan kelanjutan nota kesepahaman (MoU).
Teknologi ini untuk memantau perkembangan tanaman padi. Metodenya adalah memasang kamera CCTV pada tower khusus di lahan sawah.
PT Berdikari, akan menyuplai produk-produk pangan, khususnya daging sapi dan kerbau lewat jaringan Koperasi Desa Merah Putih.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, sementara partisipasi swasta baru sekitar 2%.
Komoditas yang menjadi fokus dalam penyusunan NBM antara lain beras, jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, sayur dan buah lokal, daging ayam
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved