Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menggelar Forum Bisnis Perkebunan dalam rangakaian Perkebunan Expo (Bunex) 2022.
Forum bisnis yang pertama kali dihelat ini langsung menghasilkan penandatangan kesepakatan kerjasama (MoU) ekspor senilai Rp 100 triliun untuk komoditas karet dan turunannya, CPO dan turunannya, produk olahan kelor, minyak atsiri, kopi dan rempah-rempah.
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong peningkatan investasi dan ekspor komoditas perkebunan dengan menggelar Forum Investasi dan Business Matching Komoditas Perkebunan secara rutin, minimal tiga bulan sekali.
Forum ini dimaksudkan untuk mendorong peningkatan investasi di sub sektor perkebunan dan perluasan akses pasar pelaku usaha perkebunan.
"Dalam Forum Investasi dan Business Matching Komoditas Perkebunan yang baru digelar pertama kali dalam rangkaian Bunex 2022 ini telah memberikan hasil nyata bagi pelaku usaha dan petani serta pertumbuhan investasi dan ekspor," jelasnya.
"Yakni penandatangan MoU ekspor komoditas perkebunan senilai Rp 100 triliun," kata Andi Nur Alam Syah dalam Forum Investasi dan Business Matching Komoditas Perkebunan di JCC, Kamis (22/12).
Andi menambahkan ke depan Kementan menargetkan realisasi MoU ekspor komoditas perkebunan ini mengalami kenaikan yakni mencapai Rp 237,66 triliun.
Upaya yang dilakukan yakni terus mendorong, bina, dan mengawal secara kontinu usaha perkebunan serta banyak target-target yang harus direalisasikan dan diakselerasikan dalam bentuk strategi-strategi yang lebih operasional sebagaimana kebijakan Kementerian Pertanian dalam peningkatan ekspor 3 kali lipat (Gratieks).
Baca juga: Ditjen Perkebunan Targetkan Rp237,6 Triliun dalam Forum Bisnis Tahun Depan
"Sesuai arahan Mentan SYL untuk meningkatkan investasi dan ekspor, kami mengadakan Forum Investasi dan Business Matching Komoditas Perkebunan untuk membangun Business networking antara pelaku usaha dan off-taker atau buyer komoditas perkebunan," paparnya.
"Dengan forum ini, segala yang terkait bisnis perkebunan dari hulu ke hilir terlayani dengan mudah dan cepat. Misalnya perizinan, sertifikasi varietas, sertifikasi lahan dan penyediaan komoditas dan pasar ekspornya," tambah Andi.
Lebih lanjut Andi menjelaskan akselerasi investasi dan ekspor perkebunan ini guna mendorong pertumbuhan ketahanan pangan nasional dan ekspor yang lebih besar.
Komoditas unggulan perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, kakao, teh, rempah-rempah dan lainnya terus diarahkan untuk pencapaian target nilai ekspor hingga 1.400 triliun di tahun 2024.
"Kondisi saat ini nilai devisa ekspor perkebunan baru mencapai Rp 400 hingga 500 triliun per tahun, sehingga harus terus ditingkatkan melalui investasi," jelasnya.
"Di tahun 2021 ini nilai ekspor komoditas perkebunan mencapai Rp 577,17 triliun, berkontribusi sebesar 92,34 persen dari total nilai ekspor komoditas Pertanian Rp. 625,04 triliun, meningkat hampir Rp 200 Triliun dibandingkan tahun 2020," pinta Andi.
Karena itu, Andi menekankan pihaknya tidak hanya menciptakan iklim investasi yang sehat tetapi sekaligus menghidupkan sendi-sendi perekonomian masyarakat dari berbagai bidang seperti pariwisata, pemanfaatan tenaga kerja terampil, agroindustri, hilirisasi komoditas dan lain sebagainya, dengan didukung regulasi yang tepat, aspek pembiayaan juga sangat diperlukan.
Ke depannya investasi yang dibutuhkan transfer knowledge atau investasi dalam keahlian dan bidang inovasi teknologi serta aspek kekinian lainnya di era industry 4.0.
"Karena itu, tema kegiatan Forum ini adalah penguatan akses pasar dan pengembangan kemitraan perkebunan berkelanjutan," katanya.
"Kita harus fokus pada komoditas yang diunggulkan dan yang dibutuhkan pasar, tentunya didukung oleh strategi-strategi pemasaran yang tepat, harus selalu bertindak cepat, dan tepat dalam menghadapi segala dinamika dunia terutama pada aspek perdagangan dunia yang banyak sekali dipengaruhi oleh kondisi geopolitik dan dinamika iklim," tegas Andi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan tengah menderaskan peningkatan investasi dan ekspor pada sektor pertanian, khususnya di subsektor perkebunan sehingga peningkatan kualitas mutu hasil pertanian harus terus ditingkatkan. Investasi dan ekspor diperlukan karena merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, selain ekspor.
"Investasi dan ekspor mampu memperbesar kapasitas produksi, nilai tambah, dan kesempatan kerja bagi masyarakat. Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi kepada semua Kementerian dan Non Kementerian dan Lembaga untuk mendorong investasi agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional," kata Mentan SYL dalam acara Perkebunan Expo (Bunex) 2022 di JCC, kemarin Kamis (21/12).
Pengadilan tinggi turut mengubah uang pengganti yang dibebankan kepada SYL, yakni menjadi Rp44.269.777.204 ditambah 30.000 dolar Amerika Serikat.
Bantahan SYL dalam nota pembelaanya soal fee 20% dinilai masuk akal
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan memberikan perlindungan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli Bahuri tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi, suap, dan pemerasan, tidak hadir dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Usai diperiksa KPK, Arief mengaku, dicecar 10 pertanyaan oleh penyidik dari KPK terkait kasus korupsi yang menjerat eks Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri, menjamin KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, berikutnya.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Kanwil Bea Cukai Jateng DIY beri fasilitas kawasan berikat ke PT Long Well untuk dorong ekspor, investasi Rp690 M, dan serapan 16.700 tenaga kerja.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved