Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
GRUP ekonom Bank Mandiri masih melihat ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan BI-7DRRR di semester I 2023. Dari sisi eksternal, semua bank sentral utama, termasuk The Fed, European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BoE), telah memberikan sinyal penaikan suku bunga yang lebih lambat tetapi akan naik lebih banyak lagi di tahun depan.
Hal ini menunjukkan bahwa inflasi global telah mencapai dan tetap tinggi untuk periode yang lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Ini memberikan ruang bagi penurunan suku bunga kebijakan untuk kemungkinan mulai terjadi pada 2024.
Dampak sikap moneter yang masih hawkish terhadap pasar keuangan Indonesia, yaitu kembali menyulut kekhawatiran risiko resesi global tahun depan, ketidakpastian yang berkepanjangan, dan memberikan rintangan bagi arus masuk modal dan tekanan bagi mata uang di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Fundamental ekonomi Indonesia yang kokoh mungkin sedikit banyak meredupkan sentimen negatif, tetapi kehati-hatian tetap ada, terutama dalam jangka pendek. Kami melihat nilai tukar rupiah terhadap US$ akan berada di kisaran 15.200 per dolar AS di 2023," kata Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, Kamis (22/12).
Dari sisi domestik, diperkirakan inflasi akan tetap tinggi, sekitar 5%-6% yoy, setidaknya hingga semester I 2023, di tengah dampak putaran kedua penyesuaian harga BBM terhadap barang dan jasa lain serta efek dasar yang rendah di semester I 2022. Inflasi diperkirakan melambat menuju 3,5%-4% pada akhir 2023. (OL-14)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved