Kementan Sebut Mampu Memasok Beras 600 Ribu Ton ke Bulog

Ficky Ramadhan
07/12/2022 19:18
Kementan Sebut Mampu Memasok Beras 600 Ribu Ton ke Bulog
Ilustrasi: Stok Beras.(Antara)

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyebut, saat ini beras yang berada di penggilingan mampu memasok 600 ribu ton ke Bulog. Jumlah tersebut merupakan hasil pendataan yang dilakukan oleh Kementan pada 2.200 penggilingan di Indonesia.

"Kami sudah mendata dan sudah kami sampaikan yang sanggup dipasok ke Bulog dari data yang kami hitung ada 600 ribu ton lebih," kata Suwandi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (7/12).

Suwandi menjelaskan, 600 ribu ton yang siap di pasok tersebut merupakan hasil dari perhitungan jumlah gabah yang akan di giling sampai Desember, hingga jumlah yang akan di jual ke pasar.

"Waktu kami data, kami menanyakan stok hari ini berapa, kemudian rencana giling sampai Desember berapa, lalu dari rencana giling sampai Desember berapa yang dijual kepasar dan berapa yang sanggup dipasok ke Bulog," jelasnya.

Suwandi juga mengungkapkan, 600 ribu ton tersebut juga sudah dilakukan pengecekan untuk ketersediaannya. Pengecekan tersebut juga dilakukan bersama dengan dinas pertanian daerah.

"Itu sudah kita lakukan pengecekan dengan dinas ke lapangan, ada yang lewat virtual dan kami pendataannya kami lakukan, dan dinas pakai stempel semua, bukti kalau ada," ujarnya.

Selain itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo juga menjelaskan, saat ini CBP (Cadangan Beras Pemerintah) hanya tersisa 295 ribu ton untuk komersial. Menurutnya BUMN perlu meningkatkan lagi serapan terhadap gabah petani untuk memenuhi stok cadangan beras.

"Saya memohon ketua, kalau bisa keterlibatan BUMN di bidang pangan itu kita tingkatkan lagi, supaya stok ini bisa dimiliki oleh BUMN bidang pangan, kalau stok ini tidak ada, maka akan sulit kita melakukan intervensi," tuturnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya