Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Vale Indonesia Mendukung Hilirisasi Nikel Guna Mempercepat Pembangunan Industri Kendaraan Listrik

Bayu Anggoro
06/12/2022 22:30
Vale Indonesia Mendukung Hilirisasi Nikel Guna Mempercepat Pembangunan Industri Kendaraan Listrik
Seorang pekerja PT Vale Indonesia tengah mengolah nikel(MI/LINA HERLINA)

KEPEMIMPINAN pada G-20 telah menegaskan kepada dunia bahwa Indonesia adalah salah satu negara penting yang berkontribusi pada masa depan dunia. Selain tren pertumbuhan ekonomi yang positif, cadangan mineral yang dimiliki oleh Indonesia menempatkan negara ini berada dalam rantai logistik mineral utama dunia.

Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia, mengatakan, salah satu mineral
tersebut adalah nikel. Data dari United States Geological Survey (USGS)
pada Januari 2020 dan Badan Geologi 2019 yang disarikan dari Booklet
Nikel oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020
menyatakan bahwa Indonesia memiliki 72 juta ton nikel atau setara dengan 52% dari total cadangan nikel dunia sebesar 139,419,000 ton.

Potensi cadangan nikel ini yang juga menjadikan The Economist
memproyeksi peran Indonesia hanya akan menjadi semakin menjadi lebih
penting, dalam liputannya setelah pagelaran G20. Dalam Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, Pemerintah Indonesia
melalui Kementerian Perdagangan menetapkan kebijakan untuk
mengakselerasi pengembangan industri kendaraan listrik.

Targetnya, produksi EV pada 2030 dapat mencapai lebih dari tiga juta
unit kendaraan listrik, termasuk motor dan mobil. Nikel adalah material
utama dalam pembuatan kendaraan listrik.

Namun, permasalahan hilirisasi masih menjadi kendala utama dalam
merealisasikan rencana tersebut. Salah satunya adalah besarnya jumlah
investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membangun smelter.

Di sinilah komitmen pemain industri ekstraktif untuk dapat berkontribusi dalam memastikan kebutuhan nikel siap dipakai melalui kebijakan hilirisasi di perusahaannya.

"Kami pada 27 November 2022 melakukan peresmian proyek penambangan nikel di Sulawesi Tenggara yang dinamai Blok Pomalaa. Peresmian blok baru yang disaksikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan," kata Febryany.

Blok itu, kata dia, ditargetkan akan menghasilkan 120 kiloton nickel matte per tahun (ktpa) dan potensi menyumbang devisa sebesar 4,5 miliar dolar Amerika.

Menurutnya, sejak beroperasi lebih dari 50 tahun lalu perusahaan tidak pernah mengekspor biji nikel mentah. Perjalanan panjang ini menjadi bukti komitmen PT Vale Indonesia untuk memastikan hilirisasi nikel.

"Kami dari awal selalu memproses nikel yang kami tambang menjadi nickel matte sebelum kami ekspor. Hal ini kami lakukan untuk memastikan bahwa ekspor nikel Indonesia memiliki nilai tambah di perdagangan dunia," jelasnya.


Kendaraan listrik


Sementara itu, Badan Energi Internasional atau IEA memprediksi di tahun 2030 kendaraan listrik akan mewakili lebih dari 60% kendaraan yang dijual secara global, sebagai dampak dari kebijakan PBB untuk mewujudkan net zero emission.

Kepastian cadangan nikel berkualitas akan krusial untuk memastikan suku cadang utama kendaraan listrik yakni baterai selalu tersedia di pasaran.

PT Vale Indonesia selaku salah satu pemain veteran dalam industri nikel
saat ini telah memasok paling tidak 3% kebutuhan nikel dunia atau setara dengan 2.6 juta ton. Pada 2021, PT Vale Indonesia memproduksi
65,388 ton matte nikel.

Matte inilah yang kemudian akan diproses lebih lanjut untuk produk
turunan lain yang nilai jualnya bisa lebih besar hingga sepuluh kali
lipat dibandingkan nikel mentah.

Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEMFEB UI), Teuku Riefky menambahkan bahwa kenaikan harga nikel secara alamiah cenderung membuat produsen nikel ingin langsung menjual ke luar negeri. Tetapi, inisiatif Pemerintah Indonesia melakukan hilirisasi nikel perlu mendapat perhatian, salah satunya adalah regulasi penambahan
nilai tambah baru nikel untuk mendekati battery cell.

Ke depannya, setiap perusahaan industri ekstraktif nikel harus
menerapkan kebijakan hilirisasi untuk membantu pemerintah mempercepat
visi mendirikan industri kendaraan listrik.

Menyambut hal tersebut Febryany menambahkan PT Vale Indonesia tentu amat mendukung inisiatif hilirisasi pemerintah.

Perusahaan telah menggelontorkan lebih dari Rp2,3 triliun untuk
memperluas potensi sumber mineral Indonesia dengan menambah blok eksplorasi baru yakni Blok Pomalaa, di Sulawesi Tenggara dan Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah. Semua produk yang diekspor bukan dalam bentuk bahan mentah, melainkan sudah diolah menjadi Mix Hydroxide Precipitate (MHP) dan Ferronikel. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya