Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KOMODITAS hanjeli mengandung banyak manfaat, baik sebagai produk pangan dan obat alternatif maupun produk pakan. Kandungan protein dalam hanjeli lebih tinggi dibandingkan beras dan jagung. Meski begitu, tak serta merta hanjeli diminati baik oleh petani sebagai produsen maupun masyarakat Indonesia sebagai komsumen.
Retno Sri Endah Lestari, Ketua Umum Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI), mengatakan hanjeli adalah tanaman jenis serealia yang sudah lama dikenal dan dibudidayakan. Tanaman yang berasal dari Asia Timur ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya, baik terhadap suhu maupun kondisi tanah yang kurang subur.
"Hanjeli bisa tahan terhadap suhu yang dingin, tanah yang asam, dan tanah yang kurang subur. Karena spesifikasi ini seharusnya hanjeli bisa dijadikan sebagai tanaman pangan alternatif," kata Retno dalam acara Webinar Seminar Nasional bertema Pendayagunaan Potensi Hanjeli sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Alternatif yang Sangat Prospektif di Pasar Global, Jumat (2/11).
Hal ini sejalan dengan ajakan Menteri Pertanian agar masyarakat dapat mengonsumsi sumber karbohidrat dari pangan lokal yang juga mengenyangkan, selain nasi atau beras. Hal ini sebagai upaya untuk mendukung diversifikasi pangan.
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo, masyarakt Indonesia masih memegang prinsip belum kenyang apabila belum makan nasi. Prinsip ini harus dikikis pelan-pelan. "Diversifikasi pangan menjadi pilihan. Seseorang bisa kenyang tidak hanya dengan beras. Berbagai pangan lokal juga bisa menjadi pilihan," kata Mentan.
Retno melanjutkan, keistimewaan komoditas hanjeli sudah mulai dibudidayakan di Jatinangor, Sumedang, Sukabumi, Cirebon, dan Indramayu. "Namun dari laporan yang saya terima, kebanyakan masih dibudidayakan bersama-sama dengan tanaman lain. Belum monokultur," imbuh Retno.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran Bandung, Warid Ali Qosim, menambahkan sampai saat ini peneliti masih melakukan eksperimen untuk menemukan benih hanjeli terbaik. "Pada dasarnya tanaman ini sudah baik, tetapi tetap harus kita cari formulasi terbaik supaya bisa diambil manfaatnya secara maksimal. Ini karena setelah diuji coba ternyata memang ada kelemahannya," kata Warid.
Diungkapkannya, beberapa kelemahan hanjeli yang masih harus dicari solusinya antara lain daya hasil rendah dan umur tanamnya yang cukup panjang. "Karena umurnya yang panjang, sampai lima bulan, jadi petani mungkin kurang tertarik menanam karena hal ini," pungkasnya. (RO/OL-14)
UNTUK mendorong percepatan terwujudnya ketahanan pangan nasional, Presiden Prabowo Subianto mengerahkan segala kemampuan di Kabinet Merah Putih (KMP) dengan berbagai inovasi.
Lebah merupakan salah satu agen biologis terpenting dalam ekosistem pertanian, karena perannya sebagai penyerbuk utama bagi berbagai tanaman budi daya.
Presiden Prabowo Subianto terus menggalakkan program ketahanan pangan agar Indonesia tak bergantung pada negara lain.
Buku Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Pangan Nasional Menuju Kedaulatan Pangan diluncurkan di Bandung, Selasa (29/4).
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut bahwa Indonesia merupakan lumbung pangan dunia. Hal itu diungkapkan Prabowo saat hadir dalam peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina)
Setiap tahun, kita menyaksikan pola yang hampir serupa: harga bahan pokok melambung, daya beli masyarakat tertekan, dan spekulan pangan beraksi di balik layar.
Kebakaran besar melanda pabrik pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Kaliabang Bungur, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, memicu kesulitan petugas dalam proses pemadaman.
Kemarau panjang yang terjadi dikawasan Pantura, Jawa Timur (Jatim), membuat peternak di wilayah tersebut resah. Ini karena kemarau menyebabkan pakan ternak langka.
PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, meluncurkan produk pakan udang terbaru, SGH MAX.
Jarak yang jauh dari sumber air layak konsumsi serta terbatasnya fasilitas pengolahan air menjadi tantangan bagi pondok yang terus berkembang ini.
PAKAN unggas yang dibuat dari kombinasi maggot dan ekstrak daun meniran berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi unggas. Ini sekaligus solusi penyembuhan penyakit CRD pada unggas.
Produksi segarnya bisa mencapai 50-60 kilogram per meter persegi ubinan. Lebih besar dibanding rumput gajah lokal yang mencapai 30 kilogram per meter persegi ubinan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved