PEMERINTAH mengapresiasi PT Indo Kordsa (Tbk) yang menggunakan panel solar atau tenaga surya atap sebagai sumber energi perusahaan. PT Indo Kordsa merupakan anak perusahaan Kordsa Group dan pemasok utama bahan penguat ban premium untuk sektor otomotif di Asia Tenggara.
President Director Indo Kordsa (Tbk), Omur Mentes, menerangkan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun untuk mendukung kegiatan produksi, operasional gedung dan perkantoran Indo Kordsa di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
"Pemasangan solar panel atap ini sebagai wujud komitmen kami dalam membantu pemerintah memerangi perubahan iklim. Kami berkomitmen mencapai emisi net-zero pada 2050," terang Omur pada kegiatan peresmian pemasangan panel tenaga surya atap, Rabu (23/11) lalu.
Di antara proyek serupa di bawah bendera Kordsa, apa yang diimplementasikan di Kabupaten Bogor ini merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan implementasi panel tenaga surya atap di enam negara lainnya.
Ada lebih dari 8.800 modul terpasang di atap 6 fasilitas perusahaan dengan sistem tenaga PV sebesar 4,8 megawatt-peak (MWp) dan menghasilkan sekitar 6.800 megawatt-jam (MWh) listrik terbarukan setiap tahunnya.
"Dengan penggunaan ini, memungkinkan kami mendapatkan manfaat berupa penghematan biaya yang signifikan, sekaligus dapat mengurangi jejak karbon sekitar 5.400 ton emisi CO2," papar Omur dalam keterangan yang diterima Sabtu (28/11).
Baca juga: Pemerintah Dorong Pengembangan Komoditas Ekspor Hortikultura
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andriah Feby Misna, mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PT Indo Kordsa. Menurutnya, realisasi pemanfaatan energi surya baru sebesar 12,6%. Padahal, energi surya sangat potensial dan memiliki cadangan sebesar 3.300 MW.
"Tapi baru dimanfaatkan sebesar 260 MW. Ini adalah energi yang ramah lingkungan dan bisa diimplementasikan secara mandiri," tutur Andriah.
Sedangkan untuk panel tenaga surya atap, hingga saat ini pemanfaatannya sebesar 71,25 megawatt (MW). "Tentu kami berharap industri dapat mendukung program pemerintah dalam hal pengurangan emisi karbon. Kami mengapresiasi betul langkah yang diambil oleh PT Indo Kordsa, dan berharap perusahaan lain ikut ambil bagian membangun negeri," ujarnya.
Plt Direktur Jenderal Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, berharap industri mulai berpikir untuk beralih ke energi ramah lingkungan. Selain membantu pemerintah, tentu saja penerapan energi ramah lingkungan dapat mempermudah perusahaan secara mandiri menghasilkan listrik dan menghemat biaya.
"Kontribusi seperti ini penting untuk kelangsungan lingkungan hidup kita. Tidak hanya pemerintah, tetapi semua pihak, termasuk industri memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal menjaga kelestarian alam dari ancaman perubahan iklim. Kami apresiasi apa yang dilakukan oleh PT Indo Kordsa (Tbk) ini. Semoga menjadi pemantik bagi industri-industri lainnya untuk mulai beralih ke energi baru dan terbarukan," harap Warsito. (RO/OL-16)