Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PEMERINTAH mendorong program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor dengan pola Creating Shared Value (CSV) guna mengoptimalisasi potensi perekonomian daerah. Salah satu komoditas yang dikembangkan ialah pisang cavendish di Desa Maskuning Kulon di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, panen perdana pisang cavendish merupakan panen yang lebih cepat jika dibandingkan dengan panen pisang dalam program yang sama di Kabupaten Ponorogo, yakni hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 bulan.
"Program ini kita inisiasi bersama-sama dan akan dilakukan di 11 Kabupaten di Indonesia. Saat ini sudah berjalan di 8 Kabupaten. Banyak Kepala Daerah lain yang sudah mengajak diskusi untuk program ini," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (27/11).
"Jadi, kami ingin di setiap daerah kita demplot dulu. Di daerah ini luasnya 1,8 hektare yang ditanami sekitar 4.400 pohon. Hari ini kita lihat panennya, dan termasuk yang paling bagus. Para petani di sini bisa melihat bahwa ini memang betul-betul program nyata yang secara ekonomi juga bisa menjadi harapan mereka," tambah Susiwijono.
Lebih lanjut dia menekankan, program tersebut bukan bagian dari corporate social responsibility (CSR), tetapi share value dengan petani karena konsep awalnya memang memberdayakan petani. Program yang telah dilakukan, khususnya di Provinsi Jawa Timur dan diharapkan dapat direplikasi di daerah lain.
Secara rinci, pelaksanaan Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor tersebut dilakukan di Kabupaten Tanggamus (Lampung), Kabupaten Jembrana (Bali), Kabupaten Bener Meriah (Aceh). Di Pulau Jawa, program tersebut dilakukan di Kabupaten Garut (Jawa Barat), Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat), Kabupaten Blitar (Jawa Timur), Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur), dan Kabupaten Bondowoso (Jawa Timur).
Susiwijono mencontohkan di dalam negeri, salah satu peluang pasar pisang di Indonesia adalah Provinsi Bali yang memiliki kebutuhan pisang paling tinggi karena pisang dibutuhkan dalam upacara adat dan hotel sehingga dikirim kurang lebih 5.000 karton dari Lampung setiap minggu.
"Di Jawa Timur pun nanti tentu kita penuhi pasar domestiknya dulu, lalu kita bicara skalanya untuk ekspor, pasti untuk ekspor ada skala ekonominya," ujar Susiwijono.
Indonesia, kata dia, baru saja menembus pasar ekspor pisang ke Tiongkok dan pisang tersebut akan diekspor dari Lampung. Berdasarkan nilai daya saingnya, pisang Indonesia sebenarnya jauh lebih kompetitif dibanding pisang dari Filipina.
Susiwijono menambahkan, ketahanan pangan menjadi salah satu isu prioritas dalam G20 dan juga menjadi lampiran dalam program-program G20 Bali Leaders’ Declaration kemarin.
"Karena itu, kalau ada program-program kemitraan Bumdes, dan sebagainya, kalau ada kesulitan dari skema pembiayaan, kita bisa duduk bersama. Karena ada banyak sekali komitmen dana yang justru kekurangan program konkretnya. Artinya, ditengah-tengah kondisi global yang tidak mudah, komitmen untuk membiayai ketahanan pangan luar biasa," pungkasnya. (e-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved