Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PEREKONOMIAN Indonesia disebut masih relatif lebih baik ketimbang negara-negara lain. Ini terlihat dari level perekonomian yang 6,6% di atas level sebelum pandemi covid-19 pada 2019.
"Ekonomi Indonesia sudah 6,6% di atas prepandemic level di 2019. Ini termasuk pemulihan yang relatif kuat dan cepat dibandingkan banyak negara yang lain, bahkan beberapa masih belum pulih," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN, Kamis (24/11).
Kinerja perekonomian itu terjadi karena pemulihan yang konsisten dan cenderung menguat sejak triwulan IV 2021. Pada saat itu, ekonomi nasional tercatat tumbuh 5,02% (year on year/yoy).
Konsistensi pertumbuhan berlanjut di triwulan I 2022 dengan capaian pertumbuhan sebesar 5,01% (yoy). Lalu pada triwulan II perekonomian Indonesia tumbuh di angka 5,44% (yoy), dan kembali naik di triwulan III 2022 menjadi 5,72% (yoy).
Pertumbuhan di atas 5% dalam empat triwulan terakhir itu dinilai lebih baik dari kondisi negara-negara lain. Inggris, salah satu negara dengan ekonomi besar sejauh ini justru masih belum mampu mengembalikan posisi perekonomiannya ke level prapandemi.
"Inggris ini termasuk yang paling lambat, sampai hari ini mereka belum sampai ke prepandemic level. Negara emerging biasanya tumbuh lebih cepat. Tapi Thailand dan Jepang masih di bawah prepandemic level," jelas Sri Mulyani.
Baca juga: PUPR Pastikan Kelanjutan Proyek Infrastuktur
Dia menambahkan, kendati perekonomian Indonesia relatif baik, bukan berarti perjalanan ke depan tanpa hambatan. Sebab, gejolak perekonomian dunia diperkirakan juga akan berimbas ke dalam negeri.
Peningkatan inflasi, tingginya suku bunga acuan dari bank sentral sejumlah negara bakal mempengaruhi perlambatan ekonomi dunia. Ini kemudian dinilai akan berdampak pada Indonesia, utamanya di sektor industri dan perdagangan yang erat kaitannya dengan kondisi global.
Bahkan dampak itu mulai terlihat dari posisi Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, level PMI manufaktur Tanah Air terpantau menurun meski masih berada di zona ekspansif.
Pada Oktober, misalnya, PMI manufaktur Indonesia ada di level 51,8, turun dari bulan sebelumnya yang ada di level 53,7. "PMI selama 14 bulan selalu di level ekspansif. Namun pada bulan terakhir ada penurunan, ini perlu diwaspadai karena menyangkut kegiatan manufaktur yang sangat penting," pungkas Sri Mulyani. (OL-4)
PEMERINTAH bakal memayungi Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Kopdes Merah Putih itu dapat menikmati fasilitas kredit
Pemerintah mengajukan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun untuk mendanai defisit APBN 2025 yang diproyeksikan melebar menjadi 2,78% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pembentukan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri.
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved