Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa pengendalian upah minimum perlu dilakukan untuk mengendalikan inflasi. Pasalnya, menurut dia upah ini berkaitan erat dengan inflasi administered price atau harga yang diatur pemerintah.
"Masalah (inflasi) administered price itu ada di tarif angkutan dan ini perlu dikendalikan. Juga sekarang ada kenaikan UMR juga harus dikendalikan. Kalau ini bisa dilakukan akhir tahun ini (inflasi) bisa di bawah 6% akan bagus," ungkapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (12/11).
Perry menjelaskan, pada bulan Oktober 2022 inflasi memang turun 5,7%. Angka ini lebih rendah dari perkiraan BI sebesar 6,1%. Namun, capaian inflasi ini dikatakan masih di atas 4% dan harus diturunkan.
"Masalahnya untuk bulan November dan Desember 2022 dampak penyesuaian harga BBM akan berlangsung. Kemungkinan (inflasi) akan naik, perkiraan kami 6,1%. Moga-moga lebih rendah lagi," kata Perry.
Dia juga membahas mengenai inflasi volatile food atau inflasi pangan yang pada Oktober 2022 sudah turun 7,2% dibandingkan September 2022 yang tercatat 10%.
Meskipun turun ke angka 7,2%, Perry menilai bahwa inflasi pangan harus terus diturunkan sampai 5%.
"Kami minta dukungan Komisi XI DPR RI untuk Gerakan Nasional Inflasi Pangan (GNPIP). Kita harus terus gencarkan. Kita operasi pasar, tenangkan para pedagang supaya inflasi pangan turun lagi dari 7,2% menjadi sekitar 5%," tuturnya.
Terkait proyeksi inflasi tahun depan, Perry memperkirakan inflasi akan tetap tinggi pada kuartal I dan II 2023. Namun, inflasi inti akan diupayakan untuk berada di bawah 4%.
"Nah inflasi pangan juga harus turun sekitar 5%, administered price dari sisi tarif angkutan juga enggak naik berlebihan dan upah juga jangan naik berlebihan. Kalau itu bisa demikian, tahun depan inflasi bisa ke angka 3,6%," pungkas Perry. (OL-12)
Kondisi upah riil para pekerja maupun buruh menurun tajam sejak 2015. Hal tersebut dimulai ketika pemerintah mengganti formula penghitungan pengupahan melalui PP 78/2015 tentang Pengupahan.
Pemerintah bakal memanggil pelaku usaha di sektor industri padat karya dalam waktu dekat. Itu dilakukan untuk membahas mengenai kondisi industri terkait.
Kondisi ekonomi yang tidak menentu harus segera direspons dengan tepat oleh pemerintah, sehingga tidak berdampak lebih buruk lagi terhadap nasib para pekerja.
Wapres Ma'ruf Amin jamin dana pekerja di Tapera akan aman
Upah pekerja saat ini masih jauh dari angka layak sehingga jika harus dipotong 2,5 % maka pkerja akan semakin miskin dan tidak bisa memenuhi biaya hidup.
Tidak ada jaminan gaji karyawan swasta yang dipotong sebesar 3% yang dibayarkan 0,5% oleh pemberi kerja dan 2,5% ditanggung pekerja bisa mendapatkan rumah.
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved