Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perusahaan Tiongkok Kucurkan US$2 Miliar untuk Pengembangan Mobil Listrik

M Ilham Ramadhan Avisena
14/11/2022 19:41
Perusahaan Tiongkok Kucurkan US$2 Miliar untuk Pengembangan Mobil Listrik
Presiden Joko Widodo (kiri) mengamati mobil listrik Loniq 5(Biro Pers Setpres)

INDONESIA Authority Investment (INA) berhasil mengumpulkan dana sekitar US$2 miliar untuk pengembangan kendaraan berbasis listrik (electric vehicle/EV). Dana itu berasal dari perusahaan produsen baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) dan CMB International.

Hal itu disampaikan oleh CEO INA Ridha Wirakusumah dalam B20 Summit Indonesia 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

"Selain CATL, kami juga bermitra dengan CBM untuk berinvestasi di EV untuk memanfaatkan peluang di Indonesia. Dana yang diperkirakan sebesar US$2 miliar akan diinvestasikan mayoritas di Indonesia," ungkapnya.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan ekosistem EV di Indonesia. Itu juga sekaligus bakal mendorong manufaktur EV nasional dapat berperan besar di dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia.

Ridha menyampaikan, potensi EV di Tanah Air cukup besar. Potensi itu didasari pada beberapa hal. Salah satunya ialah terus bertumbuhnya penjualan EV di berbagai negara. Ini menjadi peluang yang baik bagi investor untuk ikut terlibat dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan.

Dari sisi domestik, Indonesia juga berkomitmen untuk secara bertahap mengurangi produksi kendaraan non listrik. Pemerintah diketahui menargetkan pada 2040 penjualan kendaraan listrik bakal mendominasi penjualan kendaraan di Tanah Air.

Itu dilakukan seiring dengan targer produksi kendaraan listrik dalam negeri yang terus meningkat setiap tahunnya. Target yang ditetapkan pemerintah ialah sebanyak 2,5 juta motor listrik dan 600 ribu mobil listrik diproduksi secara nasional.

"Jadi pemerintah telah menetapkan target untuk mendukung integrasi vertikal dalam rantai pasokan kendaraan listrik," terang Ridha.

Hal yang paling penting dan menjadi alasan populer kenapa Indonesia layak menjadi tujuan investasi kendaraan listrik ialah karena suburnya nikel di Tanah Air. "Dalam 10 tahun, Indonesia diharapkan menjadi pemasok nikel rafinasi terbesar dengan lebih dari separuh produksi nikel rafinasi dunia," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya