Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Amman Mineral Nusa Tengara (AMMAN) mengembangkan program sosial berkelanjutan di area kerja tambang Amman di kawasan Batu Hijau, Sumbwa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Priyo Pramono, Head of Social Impact AMMAN mengatakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN mengalami tranformasi signifikan. Kini AMMAN fokus pada program pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sistem untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
AMMAN mengusung tiga pilar dalam PPM-nya yakni pengembangan sumber daya manusia, penguatan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan.
"Kita tahu bahwa suatu saat tambang akan berakhir masa operasinya. Oleh karena itu harus ada sesuatu yang bisa menjadi sumber perekonomian masyarakat. Kita lihat bahwa daerah NTB ini memiliki potensi pariwisata yang baik. Sehingga kita masuk pada pariwisata berkelanjutan," ujar Priyo dalam perbincangan dengan media di Jakarta,pekan lalu.
Saat ini AMMAN telah memiliki road map untuk pengembangan pariwisata di sekitar area tambang Batu Hijau,Kabupaten Sumbawa. Pantai-pantai yang bagus menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dalam dan luar negeri.
"Saat ini kita masih dalam penguatan SDM-nya. Bagaimana menyiapkan masyarakat untuk sadar pariwisata dengan menggandeng pokdarwis. Serta juga kesiapan infrastruktur dasar seperti ketersediaan air bersih dan toilet," ujarnya.
Kartika Octaviana, Head of Corporate Communications AMMAN menambahkan bahwa pihaknya melihat pengembangan pariwisata ini butuh komitmen kerja sama dari berbagai pihak untuk berkembang. Yang pasti, AMMAN serius untuk mengembangkan pariwisata bagi masyarakat sekitar guna memastikan kehidupan masyarakat terjaga pasca tambang terakhir.
"Komitmen ini juga termasuk untuk pembangunan infrastruktur pariwisata ke depan seperti akses keluar masuk dari wisatawan ke daerah itu," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, provinsi NTB memiliki karateristik daerah kepuluan. Sehingga untuk mengaksesnya tidak cukup dengan akses transportasi darat.
Perkembangan Smelter
Terkait perkembangan pembangunan smelter yang dilakukan AMMAN, Vina demikian Kartika akrab disapa, memaparkan bahwa progressnya telah mencapai hampir 50% hingga awal November 2022. Dari total kebutuhan investasi yang diperkirakan US$ 982 juta, sebesar US$ 465 juta telah dikucurkan.
AMMAN memproyeksikan pembangunan smelter tuntas 2024 dari proyeksi awal yang ditetapkan pemerintah pada Juni 2023. Pembangunan smelter ini memang sedikit mundur dari jadwal seharusnya karena adanya Covid-19.
Tantangan semakin besar dengan adanya konflik Ukraina-Rusia juga turut mempengarug beberapa hal, yakni terhambatnya supply chain, antara lain meningkatnya biaya mobilisasi barang dan manusia, kekurangan container hingga penutupan port.
“Akibatnya mobilisasi peralatan dan perlengkapan besar yang sangat penting untuk konstruksi smelter terutama dari Eropa mengalami keterlabatan dari jadwal awal,” ujar Vina.
AMMAN,lanjut Vina memastikan bahwa akan menyelesaikan proyek smelter. Apalagi pendanaan juga sudah tersedia. Sehingga tidak mungkin bila tidak diselesaikan.
Proyek smelter Batu Hijau diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 222.000 ton katoda tembaga. Selain itu, smelter nantinya menghasilkan 17,8 ton emas, 54,7 ton perak dan 830.000 asam sulfat. (E-1)
Sedimen dari aktivitas tambang bisa menutup terumbu karang dan padang lamun, yang merupakan habitat penting bagi ikan kerapu untuk memijah dan berlindung.
Ikan napoleon atau Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan salah satu spesies ikan karang yang sangat penting untuk dilindungi.
KOMISI XII DPR RI menyoroti secara serius dampak krisis ekologi akibat aktivitas pertambangan batu bara di Provinsi Jambi, terutama kelalaian reklamasi pascatambang oleh perusahaan
Joko menyoroti fenomena pengusaha tambang yang tamak. Menurutnya, banyak pelanggaran muncul bukan disebabkan kelemahan regulasi, melainkan kerakusan oknum pelaku usaha.
Bila keseimbangan ekosistem terganggu, rantai makanan yang menopang kehidupan spesies-spesies ini akan runtuh.
Pertambangan terbuka (open-pit mining) di pulau kecil sangat berisiko, mengingat daya dukung lingkungannya yang rentan terhadap gangguan ekologis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved