Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PELAMBATAN ekonomi Tiongkok dinilai akan berdampak besar bagi sejumlah negara di kawasan Asia. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa pelambatan ekonomi 1% di Negeri Tirai Bambu akan berdampak pada pelemahan hingga 0,3% bagi negara-negara Asia.
"Ketika Tiongkok melambat satu poin persentase, ini mengarah pada perlambatan 0,3% di ekonomi Asia lainnya. Jadi ini diperhitungkan dalam perkiraan kami," jelas ekonom senior IMF untuk Asia dan Pasifik Yan Carriere-Swallow, Selasa (1/11).
Adapun kinerja ekonomi Tiongkok pada tahun ini diprediksi bakal tumbuh 3,2%. Angka yang dirilis pada Oktober itu lebih rendah dari proyeksi IMF, yang dikeluarkan pada Juli dan April, yakni 3,3% dan 4,4%.
Baca juga: Indonesia Berharap Pada Ekonomi Digital di Tengah Ancaman Resesi
Prakiraan pertumbuhan tersebut menjadi yang terendah ketiga sejak 1977. Kondisi itu tidak lepas dari sikap ketat Tiongkok terhadap kebijakan nol covid-19 di sejumlah wilayah. Berikut, adanya dampak guncangan ekonomi global.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang rendah itu berimbas pada prakiraan pertumbuhan ekonomi wilayah Asia. Yan menyebut pada tahun ini, ekonomi wilayah Asia hanya akan mampu tumbuh 4%, atau jauh lebih rendah dari 2021 sekitar 6,5%.
Sementara pada 2023, ekonomi wilayah Asia diperkirakan tumbuh di kisaran 4,3%. Namun, pihaknya menegaskan bahwa proyeksi itu tidak merepresentasikan kemampuan setiap negara di kawasan Asia. Sebab, pertumbuhan tahun depan tertangkap dari analisis IMF pada perekonomian Tiongkok.
Baca juga: Gubernur BI Tetapkan Sembilan Pemimpin Baru Di Bank Indonesia
"Sebagian besar negara di kawasan, termasuk Indonesia, kami memperkirakan benar-benar melihat perlambatan pertumbuhan lebih lanjut pada 2023," imbuh Yan.
Permasalahan ekonomi Tiongkok menjadi salah satu hambatan yang cukup menantang bagi negara Asia. Selain itu, ketatnya kebijakan likuiditas bank sentral di kawasan dan perang Rusia-Ukraina, turut menjadi hambatan.
Dalam laporan IMF, Indonesia diproyeksikan bakal memiliki pertumbuhan ekonomi hingga 5,3% pada tahun ini. Namun, lembaga tersebut memangkas prakiraan pertumbuhan Indonesia tahun depan dari 5,2%, kemudian menjadi 5%.(OL-11)
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas di sebuah rumah kos di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan
Sapto mengatakan, awalnya pihak berusaha menghubungi pemilik rumah namun tak membuahkan hasil. Begitu pula kepada para penyewa sebelumnya yang juga tidak kooperatif.
Pemerintah Kota Shanghai telah mengevakuasi hampir 283.000 warga pada Rabu (30/7) sebagai langkah antisipasi menghadapi Topan Co-May yang diperkirakan akan menghantam
TIONGKOK kini turut bersiaga menghadapi kemungkinan datangnya gelombang tsunami.
KESEPAKATAN damai antara Thailand dan Kamboja akhirnya tercapai dalam perundingan yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
TIONGKOK berharap prinsip timbal balik menjadi dasar dalam pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat. Delegasi kedua negara kembali melakukan perundingan di Stockholm, Swedia, kemarin.
Kerja sama strategis ini merupakan langkah jitu untuk memperluas jangkauan pasar.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Untuk tahun 2024, perusahaan menetapkan target pertumbuhan sebesar 59%, dengan pendapatan yang diharapkan mencapai Rp 222 miliar dan laba bersih sebesar Rp 18.2 miliar.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia telah berhasil dalam menangani dan bangkit dari berbagai krisis.
Bitcoin halving menjadi salah satu narasi penting di tahun 2024. Peristiwa halving kali ini terbagi menjadi dua perspektif; historikal dan makroekonomi.
Saat ini, ekonomi Indonesia cukup stabil, namun stagnan di kisaran angka 5%. Padahal, untuk menjadi negara maju, Indonesia memerlukan pertumbuhan di atas angka 7%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved