Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMBENTUKAN holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semakin memperkuat ekosistem usaha masyarakat, terlebih dengan pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi). Holding ini terdiri dari PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk holding BUMN Umi tersebut.
“Holding BUMN yakni anak perusahaan BUMN, cucu, cicit semua bergabung sesui dengan bidang bisnisnya ini menjadi sebuah kolaborasi yang positif sehingga kinerjanya lebih baik. Bagi negara, deviden sebagai salah satu penerimaan negara akan meningkat. Kemudian bagi masyarakat, holding BUMN memperkuat ekosistem usaha masyarakat,” papar Anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukaromah, dalam keterangannya, Selasa (25/10).
Pemerintah resmi membentuk holding ultra mikro Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (13/9). Pembentukan holding ditandai dengan penandatanganan perjanjian pengalihan (inbreng) saham pemerintah di PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebesar Rp54,7 triliun kepada BRI.
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini menilai, akses pembiayaan sangat diperlukan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengh (UMKM). Terlebih lagi dengan adanya berbagai prediksi badai resesi ekonomi di tahun 2023.
“Sudah terbukti, bahwa UMKM mampu bertahan pada situasi krisis sekalipun. Dengan beberapa catatan tentunya, beberapa diantaranya adalah mengadopsi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, memperbaiki packaging, dan meningkatkan produksi dengan memperbesar permodalan,” tambah Erma.
Data dari BRI menunjukkan bahwa terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan. Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal. Meskipun demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun informal.
Menurut Erma yang juga Ketua DPP Perempuan Bangsa, masih ada sekitar 30 juta pelaku usaha yang masih belum secara maksimal mengakses pembiayaan formal. Kolaborasi BUMN terkait, akan memungkinkan bagi BUMN dalam memenuhi jumlah UMKM yang perlu mendapat akses pembiayaan formal tersebut. (OL-13)
Baca Juga: Holding Perkebunan Nusantara dan Sejumlah BUMN Tanamkan ...
DIREKTUR Utama PT PNM Arief Mulyadi menyampaikan bergabungnya PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ke dalam Holding Ultra Mikro membawa harapan besar untuk pelaku UMKM
Pembentukan holding ultra mikro bertujuan mendorong target inklusi keuangan 90% pada 2024. Sebab, akan tercipta ekosistem pembiayaan UMKM yang lebih terintegrasi.
Holding ultra mikro dapat menjadi salah satu wadah untuk mempercepat upaya mengatasi permasalahan pinjaman online ilegal yang cukup meresahkan masyarakat.
Imam Prasodjo mengatakan mengatakan holding BUMN Ultra Mikro dapat menjadi salah satu wadah untuk mempercepat upaya mengatasi permasalahan pinjaman online ilegal yang cukup meresahkan.
Holding ultra mikoro tiga entitas BUMN dinilai menjadi sarana untuk kembali menata ekosistem usaha wong cilik dan membangun pondasi ekonomi nasional di masa mendatang.
Rencana Kementerian BUMN mengintegrasikan ekosistem ultra mikro dan UMKM atau holding yang melibatkan tiga perusahaan pelat merah melalui pola inbreng saham dinilai bukan akuisisi.
Memaknai kebangkitan nasional menurutnya, menjadi satu tekad yang sangat besar untuk bisa melakukan konsolidasi dengan segenap sumber daya yang dimiliki.
Meski beberapa kalangan menganggap aman, banyak kalangan lain yang mengkhawatirkan dampak jangka panjangnya.
Kebersihan fasilitas utamanya toilet di rest area penting agar masyarakat yang singgah di rest area dapat beristirahat dan menggunakan fasilitas dengan nyaman.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah kepulauan dan daerah terluar masih membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya.
Menurut Faisol tingginya angka tersebut diakibatkan oleh faktor ekonomi, sehingga penyaluran beasiswa PIP yang memberi layanan pendidikan hingga tamat, atau lulus pendidikan.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan optimistis target tersebut bisa tercapai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved