Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PAKAR Ekonomi dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maryam Sangadji mengatakan infrastruktur yang dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga pelosok daerah mulai dari jalan, bandara, pelabuhan, bendungan, jembatan, dan irigasi berdampak kepada pertumbuhan sektor ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, tersedianya infrastruktur merupakan dasar bagi terbangun konektivitas dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya wilayah Indonesia yang sebagian besar berbentuk kepulauan.
“Apalagi, daerah kita, yang merupakan daerah kepulauan ini itu tentu sangat penting sekali karena saat ini kita punya masalah infrastruktur jalan, kemudian jembatan antarpulau saja itu bahkan tidak ada jembatannya sehingga ekonomi masyarakat lokal itu biaya transportasinya itu sangat tinggi sekali. Jadi kalau ada transportasi itu akan lebih baik,” ujar Maryam, Jumat (14/10).
Baca juga: Presiden: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Beroperasi Juni 2023
“Apalagi sekarang itu sudah ada tol laut nah ini memang lebih efektif lagi kita punya barang-barang yang datang kemudian yang keluar sehingga biaya atau daya beli masyarakat terhadap produk itu juga tidak terlalu tinggi sampai infrastruktur di tingkat pedesaan itu dibuka jalan-jalan sampai ke produksi itu memang sudah terlihat sekali,“ sambungnya.
Meskipun belum semuanya tersentuh pembangunan infrastruktur 100%, Maryam mengatakan masih memaklumi sebab butuh waktu bertahap, baginya infrastruktur menjadi modal awal untuk membangun ekonomi kerakyatan.
“Memang pembangunan itu tidak sekaligus tetapi menjadi sebuah prioritas daerah mana yang pusat pertumbuhannya itu bisa digerakkan lebih cepat itulah yang diprioritaskan dan memang harapannya ke daerah-daerah yang sudah ada di intervensi melalui berbagai infrastruktur sarana dan prasarana khusus masuk ke ekonomi kerakyatan itu,” jelas Maryam.
Maryam mencontohkan pembangunan jalan bagi petani setelah panen untuk mengangkut hasil panennya tentu membutuhkan transportasi yang laik dan terjangkau.
“Misalnya ada jalan tani dan selain sebagainya terhubung dengan produksi itu petani nilai petaninya itu sudah sangat tinggi karena transportasinya angkut barangnya itu sudah bisa menjangkau dengan adannya jalan tani,” bebernya.
Selain itu, kata Maryam, pembangunan infrastruktur secara masif itu untuk pembangunan sangat baik sekali bagi daya saing dan pertumbuhan ekonomi agar tidak terjebak dalam middle income trap atau hanya mencapai tingkat pendapatan menengah.
“Memang infrastruktur harus dibangun secara masif secara nasional ini juga bisa meningkatkan kemajuan bagi daerah kita sehingga kita tidak hanya berada di middle income trap saja,” tukasnya. (RO/OL-1)
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
PingCAP mengumumkan perluasan kolaborasi strategis dengan Microsoft. Langkah itu dilakukan untuk mempercepat adopsi infrastruktur data modern
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kegiatan preservasi jalan bukan hanya tambal sulam, melainkan langkah jangka panjang menjaga kualitas infrastruktur.
Kawasan komersial baru di Serpong Selatan dorong pertumbuhan ekonomi lokal dan perkuat infrastruktur wilayah penyangga Jakarta.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai tengah menggeser paradigma Proyek Strategis Nasional (PSN) dari dominasi infrastruktur fisik ke arah pembangunan kesejahteraan sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved