Rabu 12 Oktober 2022, 06:10 WIB

Dolar AS Menguat Tipis Menunggu Laporan Inflasi AS

mediaindonesia.com | Ekonomi
Dolar AS Menguat Tipis Menunggu Laporan Inflasi AS

Ant/Dhemas R
Ilustrasi: pedagang valuta asing di Jakarta.

 

DOLAR AS sedikit lebih tinggi terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya dalam perdagangan yang bergejolak pada akhir transaksi Selasa atau Rabu pagi WIB (12/10/2022), karena pelaku pasar dengan cemas mengantisipasi laporan inflasi utama AS yang diperkirakan akan menunjukkan tekanan harga tetap kuat.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06 persen menjadi 113,2150 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi 0,9712 dolar AS dari 0,9706 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,1025 dolar AS dari 1,1058 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6267 dolar AS dari 0,6298 dolar AS.

Dolar AS dibeli 145,85 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,67 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9976 franc Swiss dari 0,9994 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3812 dolar Kanada dari 1,3758 dolar Kanada.

Reaksi pasar di atas muncul karena para pedagang melihat indeks harga konsumen AS September yang akan dirilis pada Kamis (13/10/2022), untuk indikasi terbaru tentang seperti apa gambaran inflasi.

Menambah kesuraman adalah laporan suram dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengatakan negara-negara yang mewakili sepertiga dari produksi dunia bisa berada dalam resesi tahun depan. IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan global 2023 lebih lanjut.

"Getaran risk-off akan bertahan sampai kita melihat beberapa kabar baik dan ini semua positif terhadap dolar AS," kata Erik Bregar, direktur valas & manajemen risiko logam mulia di Silver Gold Bull di Toronto, seperti dikutip Reuters.

"Saya bisa melihatnya mendorong dolar lebih tinggi lagi, meskipun orang berpikir ini adalah perdagangan yang ramai. Tapi trennya pasti dolar-bullish sekarang."

Secara keseluruhan, sentimen dolar tetap positif karena kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan ketegangan geopolitik membuat investor gelisah. (Ant/OL-13)

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Dua Persen

Baca Juga

Dok.MI

Musim lebaran, Jangan Remehkan Ketersediaan Air Minum Masyarakat

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 23:47 WIB
Jadi, ketersediaan air di masyarakat itu sangat penting setiap hari. Jangan sampai terjadi kelangkaan...
DOK BEA CUKAI

Perkuat Kerja Sama Perbatasan dan Tingkatkan Kapasitas, Bea Cukai Indonesia dan Papua Nugini Teken MoU

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 22:00 WIB
MoU tersebut menguraikan serangkaian inisiatif dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas kedua...
Ist

Koper Brand Lokal, Baller Bidik Pasar Bersamaan Naiknya Tren Pariwisata

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 21:49 WIB
Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berani menargetkan perjalanan wisatawan dalam negeri sebanyak 1,4 miliar...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya