Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
HARGA emas menguat pada pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (12/10/2022), menghentikan kerugian selama empat sesi berturut-turut, didorong oleh pembelian safe-haven dan setelah harga logam kuning ini turun tajam karena sinyal hawkish dari Federal Reserve AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 10,80 dolar AS atau 0,64 persen menjadi ditutup pada 1.686,00 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.691,30 dolar AS dan terendah sesi di 1.667,50 dolar AS.
Emas berjangka anjlok 34,10 dolar AS atau 1,99 persen menjadi 1.675,20 dolar AS pada Senin (10/10), setelah jatuh 11,5 dolar AS atau 0,67 persen menjadi 1.709,30 dolar AS pada Jumat (7/10), dan relatif tak berubah di 1.720,80 dolar AS pada Kamis (6/10).
Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard pada Senin (10/10) menekankan perlunya kebijakan moneter yang ketat, dan mengatakan bahwa kerusakan ekonomi dari kenaikan suku bunga baru-baru ini belum terasa.
Dia menambahkan bahwa bank hanya akan mengurangi kenaikan suku bunga besar setelah ada "keyakinan bahwa inflasi turun," tidak memberikan sinyal bahwa bank sentral bermaksud untuk melunakkan sikap hawkish-nya.
Komentarnya mendorong dolar AS dan menyebabkan aksi jual tajam pada sebagian besar kelas aset lainnya. Mereka juga memberikan lebih banyak tekanan pada emas, karena kenaikan suku bunga mendorong peluang kerugian memegang logam kuning tahun ini.
Pada sisi lain, emas telah melihat pembelian safe-haven tahun ini di tengah memburuknya situasi geopolitik di Eropa dan Asia.
Kekhawatiran eskalasi dalam perang Rusia-Ukraina meningkat setelah ledakan jembatan penting antara Rusia dan Krimea, sehingga Presiden Vladimir Putin menyalahkan Ukraina. Ketegangan di Semenanjung Korea juga meningkat setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada Minggu (9/10), menyusul latihan militer AS di wilayah tersebut.
Indeks Optimisme Usaha Kecil Federasi Nasional Bisnis Independen (NFIB) naik menjadi 92,1 pada September dari 91,8 pada Agustus. Angka tersebut juga mengalahkan perkiraan konsensus 91,8 dari para ekonom, agak membatasi kenaikan harga emas.
Investor juga menunggu indeks harga konsumen AS September, barometer inflasi penting, yang akan dirilis pada Kamis (13/10).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 12,8 sen atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 19,487 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,30 dolar AS atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 899,10 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Harga Emas Stabil Ditekan Kenaikan Dolar AS
Para ekonom menyamaikan pandangan berbeda mengenai arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 57 poin atau 0,35% menjadi Rp16.302 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.245 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 32,50 poin atau 0,20% menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved