KENAIKAN harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak terhadap kenaikan harga material bangunan, hingga biaya produksi pembunganan rumah juga pastinya turut terdongkrak. Karena itu, sebagian besar pelaku usaha properti, khususnya pengembang rumah subsidi meminta pemerintah menyesuaikan harga rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Alasan lain pengembang meminta harga dinaikkan adalah lantaran harga rumah subsidi tidak mengalami penyesuaian sejak tiga tahun lalu. Ini tentunya akan memakin menggerus margin pengembang rumah subsidi. Meski demikian beberapa pengembang masih terus memasarkan rumah subsidi yang menggunakan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sambil menunggu kebijakan harga baru.
Salah satu pengembang yang hingga kini tetap memasarkan rumah subsidi adalah Vista Land Group yang sedang pengembangkan perumahan Puri Harmoni Muktiwari, Cibitung, Bekasi.
Menurut General Manager Regional Timur Vista Land Group, Ardian Hendra, sebelum harga BBM naik, di semester II 2022 ini pasaran rumah subsidi di Cibitung, Bekasi sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari tumbuhnya perumahan-perumahan subsidi baru, karena permintaannya terus meningkat. Apalagi dua tahun lalu (masa pandemi Covid-19), sebagian besar konsumen menunda pembelian rumah karena kondisi keuangan mereka tidak stabil.
Ardian mengatakan, dibandingkan perumahan di sekitarnya, penjualan rumah subsidi di Puri Harmoni Muktiwari sangat menggembirakan. Dari Januari hingga pertengahan Agustus saja, perumahan yang dibangun di atas lahan seluas 12 hektare ini berhasil membukukan akad kredit lebih 200 unit rumah subsidi dari sekitar 300 konsumen yang mengajukan.
"Yang menarik pada pertengahan Agustus hingga pertengahan September saja atau pascakenaikan harga BBM, penjualan malah naik signifikan. Tercatat 75 konsumen sudah akad kredit. Ini yang membuat kami surprise, di saat harga BBM naik malah penjualan kami meningkat,”ungkap Ardian, dalam keterangannya kemarin.
Menurut Ardian, penjualan Puri Harmoni Muktiwari tetap meningkat, karena harga jual di dua tahun ini tidak ada kenaikan, ditambah kondisi keuangan masyarakat mulai membaik seiring roda menggeliatnya perekonomian. Masyarakat mulai gencar mencari rumah di timur Jakarta sebagai tempat tinggal permanen daripada mengontrak atau menyewa kamar kos di pusat kota Jakarta.
“Kami bersyukur, kenaikan harga BBM tak berpengaruh terhadap penjualan kami. Malahan, banyak konsumen yang merasa momentum saat ini tepat untuk beli rumah sebelum harga dinaikan. Ini juga tidak terlepas dari dukungan perbankan, khususnya BTN dan BTN Syariah, serta regulasi pemerintah DP hanya 1% yang diluncurkan di semester 2 tahun 2022,” kata Ardian.
Bukti suksesnya pemasaran rumah subdisi, kata Ardian, baru-baru ini Puri Harmoni Muktiwari, meraih predikat Juara 1 Realisasi KPR Subsidi semester I tahun 2022 oleh BTN Syariah Cabang Utama Bekasi. Tingginya minat masyarakat terhadap perumahan ini karena harga yang sangat terjangkau hanya Rp168 juta untuk tipe 27/60.
Ini juga ditunjang dengan letaknya yang dekat dengan Stasiun KRL Tambun, Pasar Induk Cibitung, Rumah Sakit Umum Cibitung dan klinik, sekolah serta tempat ibadah. Juga tidak jauh dari tol baru Cibitung—Cilincing, yang gerbang tol terdekat berada di jalan Sriamur, Tambun Utara atau sekitar 15 menit.
"Saat ini Puri Harmoni Muktiwari telah membangun rumah subsidi (FLPP) dan komersil sekitar 700 unit, dan kita juga sudah bangun beberapa unit ruko 1 lantai, dan segera hadir Indomaret bulan Nopember 2022,” jelas Ardian. (E-3)