Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah, Kamis (1/9). Pelemahan dipimpin saham-saham dari sektor teknologi dan sektor barang baku.
IHSG ditutup melemah 25,49 poin atau 0,36% ke posisi 7.153,1. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,89 poin atau 0,58% ke posisi 1.016,93.
"Pergerakan Indeks IHSG bergerak variatif sementara mayoritas bursa regional Asia mengalami koreksi. Hal ini seiring sikap pasar yang tampaknya masih terbebani meningkatnya inflasi dan ancaman resesi sehubungan kebijakan bank bank sentral di dunia yang masih berpotensi menaikkan suku bunga acuan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis. Gubernur Federal Reserve (Fed) Cleveland Lorreta Mester mengatakan bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga sedikit di atas 4% pada awal tahun depan.
Lembaga survei di Tiongkok The Caixin mencatat Tiongkok General Manufacturing PMI turun menjadi 49,5 pada Agustus 2022 dari 50,4 pada Juli 2022. Selanjutnya Korea Selatan mencatatkan defisit neraca perdagangan sebesar US$9,47 miliar pada Agustus 2022 disebabkan impor yang tumbuh jauh lebih cepat daripada ekspor di tengah melonjaknya harga energi global.
Dari dalam negeri, IHSG bergerak variatif. Sentimen eksternal masih membebani perhatian pelaku pasar. Sedangkan katalis positif datang dari PMI Manufaktur S&P Global Indonesia yang naik menjadi 51,7 pada Agustus 2022 dari 51,3 pada Juli 2022 ditopang pemulihan lebih lanjut dalam kondisi ekonomi setelah pandemi.
Selanjutnya Badan Pusat Statistik (BPS) memublikasikan data inflasi Agustus 2022 secara bulanan tercatat deflasi 0,21%. Secara tahunan tercatat inflasi 4,69%, yang meskipun relatif tinggi tetapi melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang 4,94%.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah tetapi berhasil menguat satu jam sebelum penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih bergerak di teritori positif sebelum akhirnya terkoreksi satu jam menjelang penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan energi naik paling tinggi 0,86% diikuti barang konsumen primer dan perindustrian masing-masing naik 0,5% dan 0,15%. Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dengan teknologi turun paling dalam 1,65% diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan masing-masing turun 1,47% dan 0,99%.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp383,73 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp232,46 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.273.469 kali transaksi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,52 miliar lembar senilai Rp12,95 triliun. Harga sebanyak 238 saham naik, 282 saham menurun, dan 180 tidak bergerak nilainya. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 430,06 poin atau 1,53% ke 27.661,47, Indeks Hang Seng turun 371,51 poin atau 1,86% ke 19.582,88, dan Indeks Straits Times meningkat 2,41 poin atau 0,07% ke 3.224,08. (Ant/OL-14)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved