MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan penyebab kenaikan harga telur yang sangat signifikan. Menurut Mendag, kenaikan harga telur disebabkan banyak pengusaha yang melakukan afkir dini terhadap induk ayam.
"Kemarin harganya turun sampai Rp26.000, turunnya jauh sekali. Tentu harga tersebut tidak membuat pengusaha rugi, tetapi menjadi tidak layak harganya. Oleh karena itu, beberapa pengusaha besar melakukan afkir dini pada induk ayam, yaitu disembelih kemudian dijual," ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (24/8).
Mendag menjelaskan, afkir dini dilakukan oleh para pengusaha untuk menaikkan harga telur. Induk ayam tersebut disembelih sehingga jumlah produksi telur akan menjadi sedikit.
Mendag melanjutkan, penyebab selanjutnya yaitu rapel bantuan sosial yang permintaannya banyak dari telur. Hal tersebut membuat permintaan telur melonjak.
"Ini hanya siklus. Saya kira akhir September ini sudah akan turun lagi di bawah Rp30.000," ujar Mendag.
Mendag melanjutkan, saat ini Kemendag sudah memanggil beberapa perusahaan yang melakukan afkir dini kepada induk ayam. Selanjutnya akan diberikan intervensi agar tidak melakukan afkir dini lagi kepada induk ayam sehingga produksi telur ayam akan meningkat lagi. "Saya sudah panggil 1 sampai 2 hari ini perusahaan-perusahaan besar di bidang ini, agar mereka menghentikan afkir dini sehingga telurnya bisa banyak lagi," pungkas Mendag. (OL-14)