Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

ISEI Punya Peran Strategis untuk Memperkuat Ekonomi Indonesia

Despian Nurhidayat
24/8/2022 19:05
ISEI Punya Peran Strategis untuk Memperkuat Ekonomi Indonesia
Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan secara daring pada Public Lecture G20 di Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/3).(ANTARA/Aji Styawan)

GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa di tengah gejolak dan ketidakpastian yang dialami di dunia saat ini, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) memiliki peran strategis untuk memperkuat perekonomian nasional.

Setidaknya ada 5 hal yang ingin diperkuat oleh ISEI. Pertama ialah membantu pemerintah pusat dan daerah untuk mengendalikan harga bagi masyarakat.

"Kita sedang hadapi perang dari global karena harga energi yang tinggi, juga harga pangan dan pasokan yang mandek. Ini juga berkaitan dengan ketegangan politik di Tiongkok dan Taiwan lalu Rusia dan Ukraina. Makanya untuk menjaga stabilitas harga, harus back to basic atau harga yang membutuhkan perhatian kita langsung ke rakyat," ungkapnya dalam Sidang Pleno ISEI XXII dan Seminar Nasional 2022 secara virtual, Rabu (24/8).

Lebih lanjut, mendekati tahun politik, Perry berpesan jangan sampai masalah stabilitas harga bersinggungan dengan agenda politik.

Menurutnya, pemerintah harus melakukan stabilitas harga secara end to end. Hal ini dapat dilakukan dengan distribusi yang merata, dalam artian jika satu daerah mengalami surplus harus bisa membantu daerah lain yang mengalami defisit.


Baca juga: Kemenperin Akselerasi Making Indonesia 4.0


"Kerja sama antardaerah menjadi kunci dan BI bersama pemerintah daerah melakukan Gerakan Nadional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menghadapi permasalahan ini. Ini juga sangat manjur untuk atasi masalah struktur pasar. Jadi kita harus end to end untuk kendalikan stabilitas harga," kata Perry.

Kedua, ISEI juga diharapkan dapat ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong produktivitas dari berbagai sektor unggulan Indonesia seperti pertanian, pariwisata, dan lainnya.

"Ketiga berkaitan dengan inklusi. 65,5 juta UMKM kita itu 64,3% merupakan perempuan. Jadi kalau memajukan UMKM juga memajukan peran perempuan dan menciptakan pemimpin. Inklusi ini berkaitan mengatasi masalah gender. Mari kita bersama majukan UMKM kita," lanjutnya.

Keempat digitalisasi melalui QRIS, di mana saat ini sudah terdapat 20,5 juta merchant yang menggunakan QRIS. Selain itu, QRIS juga akan disambungkan ke 5 negara ASEAN untuk mempermudah pembayaran.

"Kelima, kita kembangkan startup lokal untuk menjual berbagai komoditas unggulan di daerah masing-masing. Ini bisa jadi solusi mengatasi tingginya harga yang disebabkan oleh struktur pasar. Ini bisa kita siapkan melalui kampus diinkubasi untuk menciptakan startup," pungkas Perry. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya