Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Sinyal penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menguat. Beban biaya subsidi tersebut saat ini dinilai terlampau besar dan memberatkan anggaran negara.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanudin, Makassar, Jumat (19/8).
"Mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai bagaimana kenaikan harga ini. Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian. Karena harga BBM kita termurah se-kawasan ini, kita jauh lebih murah dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," ujarnya.
Luhut menyampaikan, penaikan harga BBM bersubsidi di tengah kondisi yang tak menentu bukan lah keputusan yang mudah dibuat. Pemerintah menyadari hal itu akan berdampak pada inflasi yang sekarang ini trennya menunjukkan peningkatan.
Akan tetapi, penyesuaian harga BBM bersubsidi itu dinilai perlu dilakukan agar tidak menggerogoti kemampuan fiskal negara. Apalagi di tengah tahun ini anggaran subsidi dan kompensasi energi telah melonjak hingga Rp502 triliun.
"Bagaimanapun tidak bisa kita pertahankan demikian. Karena subsidi kita kemarin Rp502 triliun, kita berharap kita bisa tekan ke bawah," ujarnya. (OL-12)
Ketua Dewan Ekonomi Nssional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan bersilaturahim Lebaran ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di hari pertama Lebaran, Senin (31/3).
Luhut Pandjaitan mengaku heran dengan penerapan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) atau Coretax yang masih sarat bermasalah.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan turut buka suara atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menyinggung keberadaan orang-orang toxic dalam pemerintahan yang dianggap mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Pada semester I 2024, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp1,54 triliun. Perseroan pelat merah itu mencatatkan pembengkakan beban usaha yang besar.
Ekspor Asia ke Afrika mencapai 26% dari jumlah total ekspornya, sedangkan ekspor Afrika ke Asia baru 3% dari total ekspornya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved