Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sinyal penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menguat. Beban biaya subsidi tersebut saat ini dinilai terlampau besar dan memberatkan anggaran negara.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanudin, Makassar, Jumat (19/8).
"Mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai bagaimana kenaikan harga ini. Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian. Karena harga BBM kita termurah se-kawasan ini, kita jauh lebih murah dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," ujarnya.
Luhut menyampaikan, penaikan harga BBM bersubsidi di tengah kondisi yang tak menentu bukan lah keputusan yang mudah dibuat. Pemerintah menyadari hal itu akan berdampak pada inflasi yang sekarang ini trennya menunjukkan peningkatan.
Akan tetapi, penyesuaian harga BBM bersubsidi itu dinilai perlu dilakukan agar tidak menggerogoti kemampuan fiskal negara. Apalagi di tengah tahun ini anggaran subsidi dan kompensasi energi telah melonjak hingga Rp502 triliun.
"Bagaimanapun tidak bisa kita pertahankan demikian. Karena subsidi kita kemarin Rp502 triliun, kita berharap kita bisa tekan ke bawah," ujarnya. (OL-12)
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Dia menegaskan agar para suporter masing-masing klub bola menyaksikan pertandingan Liga 1 di rumah guna menghindari penularan covid-19.
Kendati demikian, sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan
Namun demikian, Luhut mengakui penambahan penerbangan tidak akan bisa berlangsung dengan cepat
"Jadi, fokus penanganan di rumah sakit adalah untuk melayani perawatan pasien covid-19 dengan gejala berat atau sekitar 15% dari total kasus,"
MENTERI Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) disebut sudah memberikan lampu hijau atas perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved