Headline

Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Presiden Instruksikan Peningkatan Produksi Jagung

Andhika Prasetyo
01/8/2022 21:08
Presiden Instruksikan Peningkatan Produksi Jagung
Ilustrasi(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan jajaran menterinya meningkatkan produksi jagung dari hulu hingga hilir.

Langkah tersebut harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah krisis yang terjadi di lingkup global.

"Presiden mendorong sejumlah upaya yang bisa dilakukan mulai dari pembukaan lahan baru di sejumlah daerah, intensifikasi, ekstensifikasi, hingga terkait pemasarannya," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selepas mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8).

Ia menyebut beberapa daerah yang memiliki potensi untuk mengalami peningkatan produksi adalah Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara. Di enam provinsi tersebut, diperkirakan ada tambahan luas lahan existing 141 ribu hektare dan 86 ribu hektare pembukaan lahan baru.

Selain melalui upaya perluasan lahan, pemerintah juga menyiapkan program bibit hasil rekayasa genetik ataupun hibrida.

"Dari segi hibrida pemerintah sudah mendorong penggunaan bibit unggul hibrida jagung yang bisa memproduksi antara 10,6 juta sampai 13,7 juta ton per hektare. Ada 14 varietas antara lain Pertiwi 3 F1, Bisi, kemudian ada NK Perkasa, ada Singa, ada Bima, ada Dahsyat, ada P36 dan yang lain. Artinya hibrida ini berbasis hibrida nasional, nanti Pak Mentan akan melakukan perubahan terhadap regulasi terkait dengan GMO," jelasnya.

Di samping itu, Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk terus memperluas akses perbankan kepada para kelompok tani. Biaya modal dari bank nantinya dapat digunakan untuk pengadaan alat mesin pertanian (alsintan).

"KUR yang kemarin itu Rp373 triliun, untuk tahun depan juga kita naikkan menjadi sekitar Rp460 triliun, jadi ruangnya cukup besar untuk mendorong ekstensifikasi dari petani jagung," ujar Airlangga.

Dengan adanya ekstensifikasi dan perluasan lahan baru, Presiden berharap produksi jagung nasional bisa meningkat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan saat ini produksi jagung nasionalnsudah berada di atas 18 juta ton per tahun.

Jumlah itu sudah melebihi kebutuhan nasional yang berada di angka 14,7 juta ton per tahun.

"Kita sebenarnya stok cukup. Tetapi tadi Bapak Menko memberikan penegasan bahwa kebutuhan nasional menjadi sangat penting. Nanti sesudah kita lihat apa-apa yang memang harus dilakukan, barulah kita berpikir untuk meningkatkan ke langkah-langkah berikutnya, baik ekspor maupun peningkatan kebutuhan industri dalam negeri kita," tandas Syahrul. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya