Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENAIKAN proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Asian Development Bank (ADB) dari 5,0% menjadi 5,2%, dinilai sebagai cerminan pemulihan ekonomi nasional yang kuat.
Angka tersebut juga sesuai dengan proyeksi yang disusun oleh pemerintah. Semula, terdapat sejumlah indikator yang menunjukkan kuatnya pemulihan ekonomi nasional. Misalnya, indeks mobilitas, Indeks Penjualan Ritel (IPR) dan indeks belanja Bank Mandiri yang terus menguat.
"Meskipun tekanan inflasi mulai naik, konsumsi masyarakat masih kuat," ujar Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Abdurohman saat dihubungi, Kamis (21/7).
Baca juga: ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5,2%
Faktor lain yang juga berkontribusi pada pemulihan ialah surplus perdagangan. Adapun kinerja ekspor terus meningkat dan impor sedikit melambat. Sejalan dengan itu, investasi di Tanah Air juga menunjukkan tren penguatan, yang ditunjang oleh pertumbuhan penyaluran kredit perbankan.
Kuatnya pemulihan ekonomi nasional juga tercermin dari kinerja penerimaan negara, khususnya perpajakan yang bergerak searah dengan perekonomian. Kemenkeu mencatat penerimaan perpajakan pada semester I 2022 tumbuh sekitar 50%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Ini membuktikan bahwa kinerja penerimaan perpajakan tidak hanya karena faktor tingginya harga komoditas, tetapi juga faktor kuatnya pemulihan ekonomi dan perbaikan administrasi perpajakan," jelasnya.
Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%
Pemulihan ekonomi nasional juga dapat dilihat dari fundamen perekonomian, seperti neraca berjalan dalam posisi surplus. Lalu, inflasi relatif rendah, posisi fiskal menguat, rasio utang pemerintah termasuk yang paling kecil, hingga kondisi perbankan kuat dengan CAR 24%.
Namun, lanjut Abdurohman, volatilitas di pasar keuangan yang dipicu ketidakpastian global, perlu terus diwaspadai. Faktor sentimen ketika terjadi perubahan kebijakan yang signifikan di AS atau negara besar lain, akan memicu guncangan di emerging markets.
"Oleh karena itu, menjaga konsistensi dan kredibiitas menjadi sangat penting. Bauran kebijakan fiskal–moneter–sektor keuangan perlu terus dijaga, terutama dalam kerangka forum KSSK," tutur dia.(OL-11)
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
DANA Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2021 turun sedikit di bawah perkiraan Juli 6 persen
Bank NTT mencatat pertumbuhan aset sebesar 4,41% secara tahunan (year on year/yoy), yakni dari Rp14,7 triliun menjadi Rp17,1 triliun di semester pertama 2021.
PEREKONOMIAN Daerah Istimewa Yogyakarta pada triwulan III tahun 2021 ini, diproyeksikan akan tumbuh melambat pada kisaran 1,5 hingga 3 persen (yoy).
Kepala BP Batam Muhammad Rudi memimpin Focus Group Discussion (FGD) bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI,
BANK Indonesia Perwakilan Bali memproyeksikan jika ekonomi Bali tahun 2022 akan bertumbuh hingga 6%.
F-Demokrat juga meminta pemerintah untuk mencermati fenomena inflasi rendah, di tengah resesi ekonomi saat ini, karena melihat proyek inflasi Pemerintah di tahun 2022 sebesar 2,0% – 4,0%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved