Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Empat Tahun Perusahaan Terbuka, IPCC Yakin Terminal Kendaraan Menguntungkan

Mediaindonesia.com
16/7/2022 10:45
Empat Tahun Perusahaan Terbuka, IPCC Yakin Terminal Kendaraan Menguntungkan
Sejumlah mobil terparkir saat akan diekspor di dermaga IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara/Aditya Pradana Putra.)

PADA pekan lalu, genap empat tahun PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau populer disebut IPCC Terminal Kendaraan telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 9 Juli 2018. Banyak perkembangan baru yang makin memantapkan posisi IPCC Terminal Kendaraan sebagai anak usaha BUMN milik publik yang dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

IPCC Terminal Kendaraan pada saat itu masih menjadi bagian dari PT Pelindo II yang memfokuskan wilayah layanannya terbatas pada wilayah kerja perseroan itu. Pada saat itu, IPCC Terminal Kendaraan memutuskan melepas saham ke masyarakat sebanyak 509,15 juta lembar saham (28%) dari total 1,81 miliar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Sambutan masyarakat sangat baik, terbukti harga saham IPCC Terminal Kendaraan disambut tinggi dan tetap stabil hingga sekarang. 

Kini, posisi IPCC Terminal Kendaraan semakin mantap dengan berubahnya status Pelindo II yang merger dalam satu induk korporasi nasional yakni Pelindo. "Dengan demikian terbuka peluang usaha yang semakin lebar ke seluruh Indonesia. Tidak hanya di Jakarta. Saham IPCC Terminal Kendaraan semakin diminati publik dan harga saham diharapkan dapat terus meningkat," kata Rio Theodore Nathanael Lasse, Direktur Utama IPCC Terminal Kendaraan. 

Itu juga seiring dengan membaiknya situasi ekonomi nasional pascapandemi, emiten IPCC Terminal Kendaraan optimistis bisnis layanan pelabuhan terminal kendaraan akan semakin mendulang cuan besar. "Pascapandemi covid-19, IPCC segera mengeksekusi sejumlah strategi pengembangan bisnis untuk dapat menangkap berbagai peluang yang ada ke depan. Sesuai dengan tema korporasi Beyond the Gate dan mewujudkan visi kami To Be World Class Terminal Ecosystem," ujar Rio.

Menurut Rio TN Lasse, untuk mendulang laba lebih besar dan menjalankan bisnis sesuai dengan visi dan misi, pihaknya berkomitmen mendukung program Connectivity baik di sisi laut maupun darat. Konektivitas antarterminal akan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan distribusi kendaraan secara nasional yang memanfaatkan transportasi laut. Hal itu berarti juga akan membuka peluang peningkatan kapasitas di beberapa terminal di seluruh Indonesia yang dioperasikan oleh IPCC. "Ke depan, dengan bergabungnya antar-Pelindo menjadi satu, posisi IPCC berada di bawah sub holding Pelindo Multi Terminal. Ini membuka peluang sangat luas bagi IPCC untuk lebih mengembangkan usaha," tambah Rio TN Lasse. Selain di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, IPCC Terminal Kendaraan kini juga membuka cabang di pelabuhan Belawan, Panjang, Pontianak, Surabaya dan Makassar. 

Data manajemen IPCC Terminal Kendaraan di kantor pusat di Tanjung Priok, terutama untuk Terminal Domestik, menunjukkan telah terjadi peningkatan aktivitas bongkar muat barang berupa mobil CBU, general cargo, dan alat berat rata-rata lebih dari 60% selama Maret-Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu. "Dibanding sebelum pandemi memang volumenya masih lebih rendah. Namun peningkatannya sangat pesat, terutama untuk terminal domestik. Ini menunjukkan kalau ekonomi kita telah mulai menunjukkan tren ke arah yang lebih baik," tambah Rio Lasse. 

Baca juga: Penjualan Retail AS Naik di Juni meskipun Inflasi Tinggi

Data dari emiten berkode IPCC ini, selama empat bulan terakhir paska pandemi ini, tercatat lebih 90.000 mobil CBU telah dilakukan aktivitas bongkar muat di Terminal Domestik IPCC Terminal Kendaraan Tanjung Priok, meningkat 55 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY). Sedang alat berat, tercatat lebih dari 30.000 unit atau meningkat 352 persen (YoY). Dan General Cargo turun 40,60%. Lonjakan aktivitas juga terjadi di Terminal Internasional, untuk ekspor dan impor mobil CBU, General Cargo dan alat berat.

Menempati lahan lebih dari 30 hektare di kompleks pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terminal kendaraan IPCC menyediakan fasilitas bongkar muat kendaraan dan terminal buat penyimpanan sementara yang mampu menampung lebih 1 juta kendaraan. Sekitar 5 hektare di antara luas itu melayani tujuan domestik yang mampu menampung lebih 400 ribu kendaraan. "Semua jenis kendaraan yang bergerak menggunakan roda, bisa kami tangani layanan bongkar muatnya di terminal kendaraan IPCC. Letak pelabuhan kami juga sangat strategis, karena kami terhubung langsung dengan jalan tol. Semua truk tronton bisa masuk atau keluar area pelabuhan dengan lancar. Ditambah lagi, layanan 24 jam, 7 hari setiap pekan. Semua prosedur dan peralatan bongkar muat kami juga sudah sekelas dengan terminal-terminal kendaraan lain di dunia dan terakreditasi," tambah Rio. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya