Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Solusi Atasi Tantangan Global ala Indonesia di 2nd Sherpa Meeting

Mediaindonesia.com
10/7/2022 16:00
Solusi Atasi Tantangan Global ala Indonesia di 2nd Sherpa Meeting
Seluruh delegasi anggota G20 dan undangan 2nd Sherpa Meeting menyimak paparan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Minggu (10/7).(Ist)

TANTANGAN global tidak bisa dihadapi sendiri oleh negara-negara di dunia. Karena itulah Indonesia menawarkan tiga proposal untuk bekerja bersama dalam mencari solusi menghadapi tantangan multidimensi itu, dalam 2nd Sherpa Meeting Presidensi G20 Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, dalam sambutannya pada pembukaan 2nd Sherpa Meeting di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (10/7/2022) secara virtual.

Baca juga: Sandiaga Uno Terpukau dengan Langkah Irjen Fadil Gelar Street Race

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menguraikan tiga proposal itu pertama, kepercayaan dan saling menghormati di antara anggota G20 adalah kunci untuk memajukan dialog dan konsensus.

“Tugas kita sebagai Sherpa adalah memelihara hubungan kerja yang kondusif. Hal itu merupakan unsur penting untuk mengubah saran teknis dan kebijakan yang kompleks menjadi tindakan yang berani dan ambisius bagi Kepala Negara kita," kata Menko Perekonomian Airlangga.

Kedua, negara G20 harus melihat ke depan untuk memberikan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi global, di saat bersamaan berusaha menemukan solusi mengatasi tantangan yang mendesak. Dengan niat baik dan tekad yang kuat, kata Airlangga, G20 akan memajukan prioritas Kepresidenan dan juga mengatasi krisis yang muncul.

Ketiga, agenda 2030 untuk Sustainable Development Goal's (SDG's) harus menjadi pedoman G20, terutama dalam membantu meningkatkan kehidupan di negara-negara berkembang yang dianggap rentan.

Empat bulan dari Bali Summit, lanjut Airlangga, Indonesia memahami situasi dunia saat ini, oleh karena itu kami menyerukan persatuan, terutama dari Sherpa untuk menemukan solusi kebijakan dan keuangan untuk masalah yang dihadapi dunia.

"Jika dianalogikan, G20 harus menjadi restoran yang luar biasa, menyajikan menu yang luar biasa, kecuali makanan tidak pernah datang, karena para koki bertengkar di dapur. Sangat penting dalam masa krisis itu bagi G20 untuk meningkatkan mereknya sebagai forum ekonomi global utama. Presidensi berharap suasana damai di Labuan Bajo mendukung Sherpa untuk mencapainya, para chef G20 bisa menyajikan menu yang luar biasa, menu yang bisa dinikmati di seluruh dunia," pungkas Airlangga. 
 
Pertemuan Sherpa ke-2 di Labuan Bajo dilaksanakan back-to-back dengan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri G20 di Bali yang berlangsung 7-8 Juli 2022, dan pertemuan tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral G20 pada 13-14 Juli 2022 di Bali.
Sherpa ke-2 di Labuan Bajo itu diselenggarakan pada 9-13 Juli 2022. Labuan Bajo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempromosikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata premium bagi turis mancanegara. (RO/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya