Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Tegaskan Pentingnya Semangat Multilateralism

Mediaindonesia.com
10/7/2022 10:30
Indonesia Tegaskan Pentingnya Semangat Multilateralism
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Sherpa Meeting Kedua Di Labuan Bajo(Dok.Ist)

INDONESIA menegaskan  pentingnya kembali untuk menguatkan semangat multilateralism guna menghadapi tantangan yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Kenaikan harga energi dan komoditas pertanian  atau pengan merupakan hal yang perlu dicarikan solusinya secara bersama-sama guna mewujudkan pemulihan bersama (recover together) pasca pandemi covid-19.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sambutannya saat pembukaan Sherpa Meeting 2nd di Labuan Bajo, mengatakan semangat multilateralism semakin meningkat di tengah tantangan kondisi  global.

"Multilaterism membutuhkan kepercayaan (trust). Oleh karena itu kita tidak memiliki pilihan selain memperkuat kepercayaan strategis dan saling menghormati di antara kita semua dan menjunjung tinggi nilai-nilai multilateralisme," ujar Retno.

Keberadaan Sherpa Meeting menjadi bagian penting guna memberikan masukan kebijakan bagi berbagai agenda yang dijalankan oleh negara-negara G20.  

Isu kenaikan harga pangan dan energi menjadi hal yang menjadi perhatian utama banyak negara saat  ini. Kegagalan untuk mengatasi persoalan pangan dan krisis energi akan membawa dunia menghadapi bencana kemanusian karena banyak negara, utamanya berkembang dan miskin, akan terpukul.

"Kami gembira melihat komitmen yang kuat dari berbagai negara (member G20) untuk berkolaborasi memperkuat ketahanan pangan global dan energi," kata Retno.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya juga menekankan pentingnya kerja sama global untuk menghadapi tantangang yang ada.

Berdasarkan UN Food Program, kenaikan harga pangan membuat sekitar 323 juta warga dunia terancam  mengalami kesulitan memenuhi kebutuhannya.

"G20 dapat mengambil langkah untuk melindungi mereka yang paling rentan dengan mengatasi gangguan pada produksi pangan, supply chain dan perdagangan," ujar Airlangga.

Seperti yang ditegaskan Retno, Airlangga juga menekankan kepercayaan dan penghormatan satu sama lain dari negara anggota G20 dalam melakukan dialog dan mencapai konsensus dalam upaya menghadapi tantangan global yang ada. 

"Tugas kami sebagai Sherpa adalah memelihara hubungan kerja yang kondusif, unsur penting untuk mengubah saran teknis dan kebijakan yang kompleks,  menjadi tindakan berani dan ambisius untuk para kepala negara kita," tandasnya.

Pelaksanaan Sherpa Meeting kedua di Labuan Bajo ini diikuti seluruh negara anggota G20, dengan 19 anggota G20 hadir secara fisik dan 1 secara virtual.  Turut hadir juga 6 negara undangan dan 9 organisasi internasional.  (*)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya