Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERTUMBUHAN ekonomi syariah dipercaya akan terus bergeliat usai keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani pandemi Covid 19 dengan baik. Upaya peningkatan terus tak henti terus dilakukan di tengah proses pemulihan ekonomi nasional.
Melihat demikian, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie mengatakan perhatian penuh terus diberikan Presiden Jokowi. Utamanya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.
"Saya kira pascapandemi ini, (ekonomi syariah) akan terus bergeliat. Karena kita tahu secara politik ekonomi Pak Jokowi ini mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” kata Tholabi dalam keterangan yang diterima, Kamis (23/6).
Dia menuturkan meski pandemi belum benar benar selesai akan tetapi kenaikan nilai ekonomi syariah Indonesia begitu signifikan. Keberadaannya saat ini bahkan terus melaju ke arah yang lebih positif dalam ruang lingkup keuangan syariah dunia.
Berdasar data The State of Global Islamic Indicator Report 2021, ekonomi syariah Indonesia berhasil masuk ke peringkat keempat dunia. Mengalami peningkatan dari peringkat ke-5 pada 2019 dan peringkat 10 besar pada 2018.
Atas dasar itu dia begitu percaya pada era Presiden Jokowi ekonomi Syariah Indonesia terus terdorong maju ke depan. Hal tersebut turut didukung oleh status Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim paling banyak di dunia.
“Potensi yang ada ini seperti potensi penduduk muslim terbesar di dunia dan kepemimpinan yang dipegang kiyai (Ma’ruf Amin) yang notabene jadi ikon ekonomi Syariah Indonesia,” pungkas Tholabi. (RO/OL-15)
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Program ini juga dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata desa, memberikan mereka akses yang lebih luas untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah di Priangan Timur harus bersinergi dengan berbagai elemen untuk membangun ketahanan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved