Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Prediksi Bank Mandiri, Ekonomi Indonesia pada 2022 Tumbuh 5,17%

Despian Nurhidayat
22/6/2022 18:32
Prediksi Bank Mandiri, Ekonomi Indonesia pada 2022 Tumbuh 5,17%
Suasana lanskap wilayah DKI Jakarta yang diwarnai gedung pencakar langit.(Antara)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai angka 5,17% secara tahunan (yoy). 

Proyeksi tersebut dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2022, yang diprediksi tumbuh sekitar 5,2-5,3% (yoy). Itu seiring percepatan vaksinasi covid-19 dan membaiknya pandemi covid-19.

“Forecasting kami sementara ini, pertumbuhan kuartal II 2022 akan berkisar 5,2% sampai 5,3%,” ungkap Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan secara virtual, Rabu (22/6).

Baca juga: Jokowi Akan Bawa Ekonomi Syariah Indonesia Mendunia

Panji menyoroti faktor pendukung pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022, yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan realisasi kuartal I 2022 sebesar 5,01%. Di antaranya, perbaikan pada daya beli masyarakat.

Lalu, faktor lainnya ialah pertumbuhan kinerja ekspor, meningkatnya transaksi sepanjang Ramadan dan Idulfitri. Serta, kenaikan harga komoditas di pasar dunia.

Belanja masyarakat sepanjang kuartal II 2022 telah mencapai level tertinggi sepanjang pandemi covid-19, yang ditunjukkan melalui Mandiri Spending Index (MSI).

Adapun indeks frekuensi belanja berada di level 185,5, sedangkan indeks nilai belanja naik ke level 159,9. “Ini menggambarkan pemulihan ekonomi yang signifikan, yaitu frekuensi belanja naik dan nilai belanja juga naik," pungkas Panji.

Baca juga: Kemendag Klaim Harga Bahan Pokok Stabil, Termasuk Minyak Goreng

Perbaikan tingkat belanja, lanjut dia, ternyata juga terjadi di wilayah yang mengandalkan sektor pariwisata, seperti Bali dan Nusa Tenggara.

Di lain sisi, pertumbuhan ekonomi sektoral pun semakin kuat, yaitu impor bahan baku dan barang modal yang mengindikasikan pergerakan ekonomi terus membaik.

“Ekspor juga tumbuh, dengan memanfaatkan peluang pasar di negara tujuan ekspor. Itu seiring pemulihan ekonomi global,” tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya