Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Presiden: Hati-hati Krisis Pangan

Andhika Prasetyo
10/6/2022 18:42
Presiden: Hati-hati Krisis Pangan
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan perayaan HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di JCC, Jakarta.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PRESIDEN Joko Widodo mewanti-wanti jajaran menterinya dan para pelaku usaha untuk mewaspadai krisis pangan yang sudah mulai terjadi di sejumlah negara.

Kepala negara menyebut, saat ini, ada sekitar 13 juta orang di dunia yang sudah mulai mengalami bencana kelaparan akibat kekurangan bahan pangan.

Masalah tersebut diperparah dengan keputusan 22 negara yang memilih menghentikan ekspor produk makanan mereka demi memenuhi kebutuhan domestik masing-masing.

"Dari semula hanya tiga negara yang stop ekspor pangan, sekarang sudah menjadi 22 negara. Hati-hati mengenai ini. Kalau kita tidak bisa mandiri urusan pangan, ini bisa menyebabkan bahaya bagi negara kita," ujar Jokowi dalam Perayaan 50 Tahun Hipmi di Jakarta, Jumat (10/6).

Sebagaimana diketahui, harga beberapa komoditas pangan utama seperti jagung, gandum dan kedelai terus mengalami kenaikan karena stok yang menipis.

Pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina menjadi akar permasalahan utamanya.

Baca juga: Dirjen PKH Kementan: Ketersediaan Hewan Kurban Cukup

Oleh karena itu, Jokowi mendorong para pelaku usaha, terutama yang tergabung di Hipmi, untuk mengambil peran.

Mereka diminta mulai bergerak lebih banyak di sektor pangan karena ada begitu banyak peluang yang bisa dimanfaatkan.

Jagung menjadi salah satu contoh. Saat ini, produksi jagung di Tanah Air masih belum mampu memenuhi kebutuhan.

"Tujuh tahun lalu kita masih impor jagung 3,5 juta ton. Tahun ini saya lihat impor kita sudah di angka 800 ribu ton. Ini turun sangat drastis tapi masih ada pekerjaan rumah untuk memenuhi 800 ribu ton itu. Jadi tanam jagung. Kita masih kekurangan. Pasti untung karena harga jagung baik," jelas mantan wali kota Solo itu.

Selain itu, ada pula sorgum yang bisa menjadi alternatif karena kaya akan karbohidrat. Tanaman tersebut bisa menjadi sumber pangan dan pakan di masa mendatang.

"Tanam sorgum di NTT. Saya sudah mencoba kemarin dan tumbuh sangat baik," tutur Jokowi.

Kemudian, ada juga porang yang digadang-gadang akan menjadi sumber pangan masa depan karena gluten free atau bebas protein gluten. Tanaman itu diyakini akan laris seiring dengan kesadaran tinggi masyarakat dunia untuk mengonsumsi makanan sehat.

"Ke depan saya pastikan karena ada problem yang lebih besar lagi yaitu perubahan iklim, pangan akan menjadi persoalan seluruh negara," tandas Jomowi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya