Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Langkah IPCC Menuju Terminal Kendaraan Kelas Dunia

Mediaindonesia.com
07/6/2022 20:04
Langkah IPCC Menuju Terminal Kendaraan Kelas Dunia
Kantor IPCC, Jakarta.(DOK Pribadi.)

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dengan kode saham IPCC kini berkembang pesat di usianya yang akan menginjak ke-10. Merger Pelindo pun membawa angin segar untuk bisnis IPCC menuju terminal kendaraan kelas dunia.

"Berdasarkan roadmap IPCC 2020-2024. Tahun ini, IPCC mengusung tema strategis korporasi Growth Through Integration dengan penekanan pada standardisasi kegiatan operasional di seluruh wilayah/terminal yang dikelola, integrasi Key Account Management dengan mengimplementasikan customer service center yang menjadi garda terdepan pelayanan. Kami juga melakukan optimalisasi aset yang dikelola untuk menciptakan berbagai peluang bisnis bagi IPCC," ujar Rio TN Lasse, Direktur Utama IPCC, di Jakarta, Selasa (7/6).

IPCC merupakan anak perusahaan BUMN pemegang otoritas bisnis pengelolaan pelabuhan-pelabuhan terminal kendaraan di wilayah Pelindo. Pascamerger Pelindo, tahun ini IPCC memperluas layanan di hampir semua pelabuhan utama di Indonesia. Selain di pelabuhan Tanjung Priok, IPCC memberikan layanan di pelabuhan Belawan, Panjang Lampung, Gresik, Surabaya, Pontianak, dan Makassar.

Untuk menuju terminal kendaraan kelas dunia, langkah-langkah strategi yang dilaksanakan IPCC pada 2022 memfokuskan pada empat hal yaitu integrasi, ekspansi, digitalisasi, dan koordinasi. Dalam hal integrasi, perusahaan akan mewujudkan layanan terintegrasi beyond the gate, termasuk standardisasi operasional, Key Account Management (KAM), unlock idle assets. Selain itu, perusahaan melakukan integrasi data dan layanan untuk memastikan kelancaran dari Flow of Goods-Data-Money. Sebagai bagian strategi integrasi ini, IPCC akan mengembangkan dan menerapkan proses bisnis secara konsisten.

Dalam hal ekspansi, Rio menambahkan bahwa IPCC akan mengoperasikan terminal kendaraan/roro yang layak secara komersial. Pihaknya pun akan melakukan ekspansi bisnis kepelabuhanan terkait lain yang layak secara komersial dan future ready secara organik ataupun anorganik. Hal lain dalam hal ekspansi yaitu mewujudkan sinergi grup Pelindo dengan IPCC berperan sebagai operator bisnis.

Strategi penting lain untuk menjadi IPCC menuju terminal kendaraan berkelas dunia yaitu terus beradaptasi dengan perkembangan zaman khususnya era digital. Karenanya, percepatan implementasi digitalisasi mutlak dilakukan di berbagai layanan. Kemudian implementasi jaringan teknologi informasi (TI) yang menyesuaikan dengan masterplan di seluruh wilayah kerja IPCC. Tak ketinggalam penjajakan implementasi analytics, big data & business intelligence untuk mendukung bisnis masa depan.

"Bagi kami digitalisasi tidak hanya menyangkut teknologi, tetapi juga cara baru untuk merangkul pelanggan. Hal ini meliputi pengembangan teknologi, pembangunan sumber daya manusia dan proses perbaikan yang terus menerus IPCC lakukan," tambah Rio. Strategi terakhir yang dilakukan yakni koordinasi, khususnya memperkuat koordinasi di dalam lingkup Pelindo Group sesuai model bisnis pascamerger.

Baca juga: Industri Kelapa Sawit Serap 16 Juta Tenaga Kerja

Saat ini hampir 800 ribu mobil dan alat berat ekspor dan impor dilayani IPCC setiap bulan. Hampir semua pabrikan terkenal seperti Toyota, Honda, Suzuki, Hyundai, Mitsubishi, Isuzu, dan Ford mempercayakan pengurusan pengiriman kendaraan mereka melalui fasilitas IPCC. Layanan ini untuk tujuan domestik antarpulau/kota di Indonesia, maupun untuk ekspor ke luar negeri. IPCC juga terus meningkatkan layanan fasilitas bongkar-muat kendaraan mobil, suku cadang, dan alat berat seperti truk, traktor, dan bus untuk ekspor maupun impor.

"Dengan mempercayakan semua proses bongkar muat dari kegiatan ekspor impor kendaraan kepada kami, akan menjamin proses loading-uploading di pelabuhan lebih efisien, aman, cepat, dan terjamin. Semua peralatan di sini menggunakan alat yang serbaotomatis dan tercanggih saat ini. Semua sistem layanan terdigitalisasi sehingga lebih efisien, akurat, dan akuntabel," tambah Rio TN Lasse. Di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta saja, IPCC menyediakan lahan hingga lebih 31 hektare yang mampu memuat lebih 1 juta kendaraan sebelum proses ekspor maupun parkir sementara maksimal satu bulan setelah kedatangan impor. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya