Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENERIMAAN hangat negara-negara Eropa, Arab Saudi, dan Singapura kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartato menarik untuk dimaknai.
Ketua Umum Partai Golkar yang selama ini terkesan hemat bersikap di publik, justru menunjukan kapasitasnya saat bertemu dengan para pemimpin dunia di sela tugas kenegaraan mewakili Indonesia pada Forum Ekonomi Dunia (WEFAM) di Davos, Swiss pada akhir Mei 2022.
"Penerimaan negara-negara maju di dunia kepada Indonesia saat ini adalah hal yang biasa karena Presidensi G20 Indonesia," ujar Robi Nurhadi, pengajar Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional (Unas) dalam keterangan pers, Rabu (1/6).
"Tapi penerimaan hangat kepada Airlangga Hartarto yang bukan seorang presiden menjadi hal yang luar biasa. Penerimaan tersebut bisa mengindikasikan bahwa dunia menerima kehadiran Airlangga sebagai pemimpin Indonesia ke depan," kata Robi.
Robi menilai bahwa Airlangga berhasil membawa agenda Indonesia agar diterima dunia. Seperti diketahui bahwa Indonesia mendorong adanya arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.
Baca juga: Airlangga : Presidensi G20 Indonesia Fokus pada Tiga Prioritas Global
"Penerimaan hangat Jerman selaku Presidensi Negara-Negara Maju G7 menjadi langkah cerdas menjembatani kepentingan negara berkembang dengan negara maju,",tambah alumnus Center for History, Politic and Strategy UKM Malaysia tersebut.
"Juga penerimaan hangat Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Her Majesty Queen Maxima of the Netherlands bisa memberi dampak positif yang khusus kepada Indonesia", kata Robi yang juga seorang aktivis perdamaian dunia.
"Memperluas pasar ke negara-negara Eropa, seperti Belanda, Jerman dan lainnya saat ini sangatlah tepat. Mereka sedang terdampak soal pasokan barang akibat perang Rusia-Ukraina. Nah, kalau Pak Airlangga membuka kesempatan agar barang-barang kita masuk, itu bagus buat rakyat," ujar Kepala Pusat Penelitian Pascasarjana Unas tersebut.
"Pada 2020, ekspor kita mencapai US$3,11 miliar. Lumayan. Maka wajar apabila Belanda jadi negara tujuan ekspor terbesar ke-11 bagi Indonesia," ujar Robi Nurhadi.
Menurut Robi, Belanda tidak hanya menjadi tujuan bagi perusahaan-perusahaan besar yang mengekspor minyak kelapa sawit, produk kimia, tapi juga bagi usaha rakyat menengah seperti kopra dan produk turunanya serta produk alas kaki.
"Jadi, kalau Pak Menko mau memperluas pasar ekspor bagi barang-barang UKM dan koperasi ke Eropa seperti Belanda dan Jerman, itu memberi nilai tambah bagi masyarakat Indonesia umumnya. Dan kita perlu itu. Kita perlu UKM dan koperasi Go International!," ujar Robi.
"Eropa juga sedang perlu negara tujuan investasi yang aman dari terdampak perang. Indonesia adalah negara yang tepat. Jadi bagus kalau Pak Menko Airlangga juga menarik Belanda dan Jerman untuk menambah investasinya di sini," tambah Robi
Robi Nurhadi mengingatkan bahwa tidak mudah menarik investasi luar masuk ke Indonesia, tapi lebih tidak mudah untuk mempertahankan investasi tersebut bertahan dan berkembang.
"Karena itu, sebagaimana diharapkan Perdana Menteri Belanda dalam pertemuan tersebut, pastikan agar prosesnya semakin mudah dan terpercaya," katanya.
"Pak Airlangga kan berpengalaman di dunia usaha dan terlibat langsung dalam reformasi proses perizinan di Indonesia. Jadi, ya ia mengerti dan mungkin bisa meyakinkan pihak Belanda tersebut," papar Robi.
Penerimaan Arab Saudi dan Singapura dalam rangkaian perjalanan Airlangga untuk World Economic Forum tersebut menjadi menarik dalam kaitan dengan kepentingan penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim.
"Dua negara tersebut sedang hangat dibicarakan. Singapura soal kasus deportasi Ustadz Abdul Somad dan Arab Saudi soal ibadah haji yang proses keberangkatannya sudah dimulai," katanya.
"Tentu, pertemuan Airlangga dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Menteri Ekonomi Arab Saudi Faisal Al-Ibrahim bisa memberi dampak positif bagi pembangunan hubungan yang lebih baik dan saling menghargai ke depan," tambah Robi. (RO/OL-09)
Saat memimpin presidensi G20, Indonesia mempunyai kesempatan emas memaksimalkan diplomasi terkait isu global,.
Dalam peninjauannya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mendukung kesiapan Pertamina dan menilai sebagai langkah awal menuju transisi energi baru terbarukan (EBT).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan ada tiga hal penting yang dihasilkan dari rangkaian U20 Summit yang akan direkomendasikan kepada G20.
Youth 20 merupakan wadah bagi pemimpin muda masa depan dari seluruh negara anggota G20 untuk berdiskusi, berargumen, dan bertukar ide untuk isu-isu mendesak di dunia.
Plataran Menjangan sangat bangga dengan terpilihnya sebagai salah satu destinasi pilot projek atau program pemerintah dan mitra resmi dari G20.
GTRA 2022 bertujuan untuk percepatan program strategis nasional reforma agraria yang berdampak langsung bagi pemerataan dan penguatan ekonomi rakyat,
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PERBEDAAN sikap antara Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kebijakan diskon tarif listrik yang dibatalkan dinilai lemah
Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$360 miliar pada 2030.
Kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura diperkuat di berbagai sektor strategis seperti infrastruktur, jasa industri, transisi energi, kesehatan, dan fasilitasi investasi.
Pertemuan di Paris ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Selandia Baru bukan sekadar soal perdagangan, tapi kemitraan strategis yang terus berkembang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved