Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Konflik Rusia-Ukraina Bikin Harga ICP Maret Melonjak Jadi US$113,50/barel 

Insi Nantika Jelita
06/4/2022 18:55
Konflik Rusia-Ukraina Bikin Harga ICP Maret Melonjak Jadi US$113,50/barel 
Kapal tanker menyalurkan BBM(Antara/Jojon)

TERGANGGUNYA pasokan minyak mentah global seiring terjadinya konflik Rusia-Ukraina mengerek harga minyak mentah di pasar internasional, termasuk di Indonesia selama Maret 2022. 

Rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Maret naik sebesar US$17,78 per barel, dari US$95,72 per barel pada bulan sebelumnya menjadi US$113,50 per barel. 

Penetapan harga rata-rata minyak mentah ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 33.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Maret 2022 per 1 April 2022. 

"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk Maret 2022 ditetapkan sebesar US$113,50 per barel," demikian bunyi diktum keempat Kepmen tersebut dilansir laman resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Rabu (6/4). 

Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, ialah dampak pengenaan sanksi negara-negara Barat atas ekspor minyak mentah Rusia. 

Baca juga : Stok Pertalite di Kupang Mencapai 3.000 Kiloliter

Hal itu berpotensi menambah defisit pasokan minyak mentah global di saat permintaan minyak mentah global mulai mengalami peningkatan. Pengenaan sanksi atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah global sebesar 1,2-4,5 juta barel minyak per hari (BOPD). 

Konflik yang terjadi di anggota kelompok negara eksportir minyak atau OPEC plus, lalu sabotase di negara-negara Afrika Barat dan perang sipil di Libya menyebabkan berkurangnya produksi dan kegagalan dalam pemenuhan kuota produksi. 

Faktor lainnya, yakni terganggunya fasilitas ekspor Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Kazakhstan akibat serangan badai, berpotensi mengganggu penyaluran minyak mentah sekitar 1 juta bopd. 

Berdasarkan Laporan Badan Energi Internasional atau IEA Maret 2022, memprediksikan defisit pada neraca kesetimbangan pasokan dan permintaan minyak mentah global sebesar 700 ribu bopd pada kuartal II tahun ini. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya