Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Direksi dan Komisaris Semen Baturaja Dirombak

Dwi Apriani
27/3/2022 08:00
Direksi dan Komisaris Semen Baturaja Dirombak
Foto bersama jajaran Direksi dan Komisaris pada RUPST tahun buku 2021 di Jakarta, beberapa waktu lalu.(MI/Dwi Apriani)

JAJARAN Direksi dan Komisaris di tubuh PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dirombak. Hal ini terjadi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Jumat (25/3).

Sebagai salah satu perusahaan BUMN di Sumatra Selatan yang bergerak di industri semen, RUPST kali ini juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan.

Perubahan susunan pengurus perseroan dilandasi oleh kebutuhan dalam menghadapi tantangan terhadap BUMN ke depannya. "Perseroan mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi pengurus perseroan yang diganti dalam menjaga kinerja keuangan dan operasional SMBR," kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko M. Jamil dalam keterangannya, Minggu (27/3).

Adapun perubahan susunan pengurus perseroan yakni Jobi Triananda Hasjim yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama digantikan oleh Daconi.

Daconi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Produksi dan Pengembangan digantikan oleh Suherman Yahya. Kemudian M. Jamil yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko digantikan oleh Tubagus Muhammad Dharury.

Amrullah yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum dan SDM digantikan oleh Gatot Mardiana. Lalu pemberhentian Endang Tirtana sebagai Komisaris Independen dan pengangkatan kembali Oke Nurwan sebagai Komisaris.

Dalam RUPST itu, para pemegang saham menghadiri acara RUPST secara luring maupun daring sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

SMBR mencatatkan kinerja positif pada tahun 2021 dengan mengantongi laba bersih Perseroan sebesar Rp51,8 miliar. Laba bersih tahun 2021 ditetapkan sebagai cadangan lainnya yang digunakan untuk investasi perusahaan sesuai dengan pertimbangan kondisi perekonomian Indonesia, kebutuhan dana untuk investasi pengembangan dan untuk menjaga likuiditas Perseroan dalam kondisi baik.

Jamil menjelaskan jika perseroan berhasil melalui situasi sulit di masa Pandemi Covid-19 dengan membukukan volume penjualan sebesar 1,9 juta ton atau meningkat 1 persen dari tahun 2020.

Perseroan juga mampu mempertahankan pangsa pasar di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) yakni 31 persen. Selain itu peningkatan pangsa pasar terjadi di wilayah Lampung yang mencapai 29 persen atau naik 1 persen (yoy).

Dari sisi kinerja keuangan, Perseroan mampu memaksimalkan penjualan dengan capaian Rp1,8 triliun atau meningkat 2 persen dari realisasi tahun 2020. Sehingga kinerja laba bersih Perseroan tumbuh 372 persen menjadi Rp51,8 miliar tahun 2021.

"Meskipun industri semen masih mengalami kondisi over supply, namun kinerja positif Perseroan tak luput dari inisiatif strategis yang kami terapkan di perusahaan untuk terus melakukan efisiensi melalui program SMBRGO45 dan meningkatkan produktivitas melalui SMBRGO3T," tambah Jamil.

SMBRGO45 adalah inisiatif strategis perusahaan melalui pelaksanaan program efisiensi biaya produksi antara lain peningkatan penggunaan batubara dari sumber paling ekonomis, menjaga kelancaran operasi dengan program Predictive Maintenance dan Preventive Maintenance, optimalisasi produksi semen, optimalisasi penggunaan limbah B3 sebagai bahan baku dan energi, dan optimalisasi metode blasting berbanding metode surface mining.

Dalam meningkatkan produktivitas karyawan, Perseroan menerapkan strategis SMBRGO3T melalui program restrukturisasi organisasi. Dengan adanya perubahan organisasi akan mengoptimalkan kinerja karyawan sesuai dengan bidangnya. (OL-13)

Baca Juga: Proyek KAS Adopsi Konsep Green Development 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya