Petani Brebes Optimistis Cukupi Suplai Bawang Merah Jabodetabek

Mediaindonesia.com
24/3/2022 13:52
Petani Brebes Optimistis Cukupi Suplai Bawang Merah Jabodetabek
Bawang Merah(ANTARA)

KABUPATEN Brebes merupakan salah satu sentra produksi bawang merah Indonesia. Kontribusinya terhadap total produksi bawang merah nasional mencapai 30%. Oleh karena itu, bawang merah menjadi andalan karena selain  memiliki nilai ekonomis yang tinggi bawang merah sudah menjadi sumber penghasilan utama bagi masyarakat Brebes. 

Produksi bawang merah Kabupaten Brebes pada tahun 2019 berdasarkan data Badan Pusat Statistik sebesar 3,03 juta kuintal dan mengalami peningkatan pada tahun 2020 menjadi 3,8 juta kuintal sementara produksi nasional tahun 2020 sebesar 1,8 juta ton.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadin PKP) Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati, produksi bawang merah pada bulan Maret diperkirakan sebesar 15.840 ton. Angka ini menurutnya bisa lebih karena panen masih berlangsung, ditambah sisa bawang merah dari masa panen sebelumnya.

"Brebes optimistis bisa menyuplai kebutuhan bawang merah Jabodetabek menghadapi puasa Ramadhan dan lebaran. Produksi di sini masih tinggi," kata Yulia saat dihubungi, Kamis (24/3).

Lebih lanjut, Yulia menambahkan bahwa kebutuhan bawang merah tidak mengenal waktu sementara bawang merah sendiri merupakan komoditas musiman. Menurutnya, hal itulah yang menyebabkan harga bawang merah mengalami fluktuasi.

Ia mengungkapkan bahwa harga bawang merah rogol basah di tingkat petani sebelum memasuki masa panen raya adalah Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram, biasanya akan turun saat panen raya menjadi Rp8 ribu-Rp10 ribu dan kembali naik setelah panen di harga Rp13 ribu-Rp14 ribu

"Hal yang sama juga untuk bawang kering. Sebelum panen Rp20 ribu-Rp23 ribu, saat panen raya Rp11 ribu-Rp13 ribu, dan naik kembali setelah panen raya menjadi Rp16 ribu-Rp17 rb per kilogram. Jadi, panen raya itu paling memengaruhi, harga pasti turun. Dan harga di Brebes menjadi acuan di daerah lain,"katanya.

Agar petani bawang merah tetap mendapatkan harga yang bagus saat panen dan stok berkesinambungan, Yulia mengharapkan ada pengaturan pola tanam di masing-masing daerah termasuk jalur distribusinya.

"Pengaturan distribusi dari daerah surplus ke daerah minus sehingga nanti menjadi seimbang. Maksudnya begini, daerah surplus-surplus, ditarik ke beberapa titik kumpul yang besar sehingga pengelolaan dan pengontrolannya lebih mudah dan efisien. Sehingga distribusi lebih mudah, daerah yang surplus tapi jumlahnya terbatas tidak tercecer," ungkap Yulia.

Sementara itu, Sunarto petani bawang merah dari Desa Pemaron Kecamatan Brebes mengungkapkan bahwa masih ada stok bawang merah panen bulan November dan Desember 2021.

"Ada Stok panen bulan 11 dan 12. Ada yang buat benih untuk tanam bulan ini (Maret), ada juga yang disimpan untuk keperluan konsumsi," kata Sunarto. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya