Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

DPR Dorong Pemerintah Perkuat Literasi Keuangan Digital

Mediaindonesia
07/3/2022 16:25
DPR Dorong Pemerintah Perkuat Literasi Keuangan Digital
Ketua DPR Puan Maharani(Dok.DPR RI)

KETUA DPR Puan Maharani meminta Pemerintah serius memperhatikan pentingnya untuk memperkuat literasi keuangan digital. Program-program sosialisasi mengenai keuangan digital harus makin digalakkan untuk menghindari praktik-praktik penipuan, khususnya penipuan berkedok investasi.

“Pemerintah harus secara masif memfasilitasi literasi keuangan digital, terlebih kepada anak-anak muda yang sedang gandrung dengan aset digital, mata uang digital, kripto dan sebagainya,” ujar Puan di Jakarta, hari ini.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menilai budaya keuangan digital yang sedang marak banyak dimanfaatkan pelaku kejahatan. Sebab, kata Puan, kini bisnis digital bukan lagi menjadi peluang usaha tapi sedikit banyak telah menjadi gaya hidup kelompok-kelompok tertentu.

“Literasi penting untuk mencegah terjadinya berbagai kasus penipuan berkedok investasi, terlebih dengan melibatkan sejumlah publik figur sebagai influencer,” tuturnya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, indeks literasi keuangan di Indonesia ada sebesar 38,03 persen. Dengan survei itu artinya baru sekitar 108 juta dari 285 juta penduduk Indonesia yang melek keuangan.

Baca juga: Daya Saing Digital Indonesia Kalahkan Kanada hingga Prancis

Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah 108 juta orang yang sudah melek keuangan itu juga telah melek digital. Oleh karena itu, kata Puan, Pemerintah diharapkan lebih banyak menyediakan berbagai sarana literasi keuangan digital mengingat kini teknologi digital sudah melingkupi banyak aspek kehidupan.

“Literasi digital sangat penting sebagai langkah pencegahan mengingat penipuan digital kerap sulit diungkap dan ditindak master mind-nya, karena melibatkan para pelaku lintas negara tanpa menggunakan identitas asli,” ungkap Puan.

Ditambahkannya, literasi keuangan digital yang penting digencarkan adalah mengenai manajemen risiko. Puan pun mengingatkan masyarakat, setiap investasi pasti memiliki risiko sekecil apapun itu.

“Maka saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, jangan mudah percaya dengan tawaran investasi dengan iming-iming tanpa risiko dan dengan keuntungan yang di luar batas kewajaran,” tuturnya.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan OJK pun diminta untuk meningkatkan pengawasan mengingat maraknya kasus penipuan belakangan ini.

“Bappebti dan OJK agar terus aktif mengawasi perdagangan berjangka komoditi dan juga kegiatan jasa sektor keuangan,” ucap mantan Menko PMK itu.

Puan menyadari bisnis digital perlu dimanfaatkan sebagai wadah untuk menyalurkan peluang investasi industri digital. Namun pengetahuan dan keterampilan dinilai harus menjadi modal agar dapat memahami manfaat dan risiko dari produk dan jasa keuangan.

“Apalagi pembatasan pergerakan manusia di masa pandemi Covid-19 membuat transaksi digital makin diminati dan makin dibutuhkan. Kesadaran masyarakat terhadap literasi keuangan digital ditambah gencarnya sosialisasi dari pihak berwenang harus dilakukan maksimal,” tutup Puan. (RO/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya