Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan komunike atau hasil komunikasi hasil dari pertemuan yang berkaitan dengan arsitektur keuangan internasional dan reformasi sektor keuangan.
Pada pembahasan arsitektur sektor keuangan internasional dibahas berbagai isu khususnya sistem moneter internasional. Negara-negara berkembang dan G20 harus merencanakan dan mengantisipasi normalisasi kebijakan di negara-negara maju.
Pemulihan ekonomi global berlanjut, yang dalam jangka pendek ini dihadapkan pada sejumlah permasalahan berkaitan dengan normalisasi kebijakan baik dari sisi fiskal maupun dari sisi moneter, termasuk di antaranya adalah rencana kenaikan suku bunga AS Fed Fund Rate.
Selain itu juga ada risiko berkaitan dengan gangguan mata rantai pasok global, hambatan energi dan tensi politik. Normalisasi kebijakan dilakukan secara baik oleh negara maju. Lalu negara-negara berkembang harus bisa mengatasinya secara baik.
"Dalam hal ini disepakati dalam rangka mendukung stabilitas sistem keuangan global, G20 berkomitmen untuk menerapkan kebijakan normalisasi yang dikalibrasi, direncanakan, dan dikomunikasikan dengan baik," kata Perry dalam konferensi pers, Jumat (18/2).
Tujuannya agar berdampak minimal terhadap kondisi pasar dan dampak rambatannya, agar pemulihan ekonomi global tetap bisa berlangsung.
Dalam jangka panjangnya tentu saja tujuannya kembali ke pola pertumbuhan ekonomi jangka panjang, termasuk mengatasi dampak luka memar dari pandemi terhadap kondisi sektor riil.
Baca juga: Kerja Sama Global Dibutuhkan untuk Pulih Bersama
Berkaitan dengan antisipasi normalisasi kebijakan negara maju, negara berkembang harus mempersiapkan kebijakan makro dan ekonomi sistem keuangan secara sehat, termasuk di dalammya melakukan kebijakan moneter.
"Sehingga tidak hanya akan mendukung pemulihan ekonomi domestik tapi juga mengatasi dampak dari kenaikan suku bunga dan inflasi, dan mengantisipasi aliran modal asing keluar, yang padahal modal ini diperlukan negara berkembang untuk menunjang pemulihan ekonomi," kata Perry.
Negara G20 berkomitmen memperkuat jaring pengaman keuangan global dari IMF untuk membantu agar negara-negara bisa menjaga ketahanan terhadap gejolak perekonomian global, terutama bagi negara berkembang.
Pada sesi ketiga, diskusi berkaitan dengan reformasi sektor keuangan global, yang kondisinya sudah lebih kuat khususnya di perbankan.
Secara keseluruhan permodalan perbankan global cukup kuat, begitu juga dengan kemampuan untuk manajemen risiko. Namun pandemi itu juga menimbulkan dampak dari sektor korporasi terhadap sektor keuangan, disertai munculnya berbagai lembaga jasa keuangan di luar perbankan, dan semakin besarnya perdagangan crypto asset.
"Oleh karena diperlukan upaya untuk memperkuat sektor keuangan global dan mengatasi dampak terhadap sektor keuangan. Hal ini diperlukan agar lembaga keuangan dapat menjalankan fungsinya dalam membiayai ekonomi melakukan fungsi intermediasi dalam rangka pemulihan ekonomi," kata Perry.
Aspek lain yang menjadi perhatian negara-negara G20 adalah mengelola risiko dan mengoptimalkan manfaat, dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi.
Negara G20 menyepakati perlunya kerangka pengaturan dan pengawasan terhadap perkembangan kripto aset yang cukup pesat, sehingga bila tidak dipantau secara baik dikawatirkan dapat menimbulkan instabilitas pasar keuangan global maupun terhadap perekonomian.
"G20 juga menekankan pentingnya melanjutkan assessment mengenai implikasi terhadap sistem moneter dan keuangan internasional dari sisi optimalisasi manfaat teknologi dan bersepakat untuk melanjutkan implementasi G20 roadmap enhancing cross-border payment system," kata Perry. (A-2)
Pada pertemuan sebelumnya pekan lalu para Menteri Luar Negeri G20, juga gagal menghasilkan kesepakatan lantaran perbedaan sikap terkait kondisi geopolitik.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan kisah sukses Indonesia saat menjadi Presiden G20 2022 dan Ketua ASEAN 2023. Keberhasilan itu bukan hal yang mudah untuk diraih,
Acara ini merupakan pengakuan penting terhadap upaya kolaboratif antara FAO, Kemtan, dan Universitas IPB dalam menghadapi tantangan unik yang dihadirkan oleh pandemi.
Dalam mendorong pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 tersebut perlu dilakukan penguatan sejumlah strategi seperti pemanfaatan momentum bonus demografi melalui penciptaan generasi unggul.
BADAN Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama akan menggelar Forum Halal World di Jakarta pada 18-19 November 2023 dengan mengundang 118 lembaga halal dari 41 negara.
Arif Hidayat berharap seluruh negara Anggota G20 berkomitmen melanjutkan pencapaian Presidensi India selama G20 2023.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Prancis atau Banque de France (BdF) menyepakati penguatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan.
Bank Indonesia bakal menambah besaran insentif dalam Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) di 2025 menjadi Rp283 triliun.
LPEM FEB UI mendesak Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6% pada Rapat Dewan Gubernur BI November 2024.
BANK sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan dengan besaran 25 basis poin (bps) menjadi 4,50-4,75% pada Kamis (7/11) waktu AS
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/9) sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/9) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar merespons positif komentar dovish pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved