Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PRESIDEN Bank Dunia David Malpass mengatakan, negara-negara harus jauh lebih siap untuk menanggapi pandemi, bencana, dan kedaruratan kesehatan. Berinvestasi dalam pencegahan dan kesiapsiagaan sejak saat ini, akan menyelamatkan nyawa dan dalam jangka menengah akan lebih menghemat pembiayaan.
Pembiayaan Grup Bank Dunia senilai US $157 miliar terhadap Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya. David menilai ini adalah pertumbuhan tercepat dan terbesar dalam sejarah.
Dana tersebut untuk membantu negara-negara mempersempit kesenjangan kapasitas kesehatan, membiayai sistem kesehatan, mengamankan vaksin, dan menyegerakan vaksin di negara-negara termiskin.
Pada minggu lalu, pembiayaan Bank Dunia telah membantu 67 negara membeli lebih dari setengah miliar dosis vaksin. Selain itu, dana juga digunakan untuk program pelatihan tenaga kerja, kesadaran publik, kampanye, kapasitas pelatihan logistik, jarum suntik, dan alat uji, kesiapsiagaan dan pembangunan untuk masa depan.
"Kami bekerja untuk memperkuat sistem kesehatan di lebih dari 100 negara dengan portofolio aktif senilai total US $30 miliar. International Finance Corporation (IFC) telah secara aktif membantu memperluas produksi vaksin pasar negara berkembang, terutama di Afrika dan menyediakan peralatan dan pasokan yang sangat dibutuhkan melalui platform kesehatan global senilai US $4 miliar," kata David, dalam Side Event G20 : Mobilising Financing for Global Public Goods, Kamis (17/2).
Bank Dunia selama pandemi juga telah bekerja erat dengan mitra di beberapa negara, mitra internasional dan regional, seperti UNICEF, Gavi, dan beberapa organisasi pendanaan dan kesehatan di Afrika.
Bank Dunia juga bekerja dengan negara dan kelompok serta lembaga regional memperkuat surveilans penyakit, sistem peringatan dini, kapasitas pengujian laboratorium dan sumber daya manusia.
"Salah satu contoh yang baik adalah proyek peningkatan sistem pengawasan penyakit regional, yang mendukung 16 negara di Afrika Tengah dan Barat," kata David.
Baca juga : Menkeu AS Tekankan Pentingnya Investasi di Bidang Kesehatan
Maka sangat penting bagi negara, memiliki struktur modal, yang ditujukan untuk kesiapsiagaan. Sehingga ada kapasitas pendanaan yang fleksibel untuk menghadapi lonjakan kebutuhan selama krisis dan dukungan berkelanjutan yang diperlukan untuk kesiapsiagaan kesehatan pada jangka panjang.
Bank Dunia pun telah turun tangan dalam berbagai pembiayaan, yang dimungkinkan oleh beberapa aspek kunci dari struktur keuangan Bank Dunia termasuk peningkatan modal pada International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan IFC. Bantalan pembiayaan IBRD, secara eksplisit dirancang untuk menangani krisis, dan dukungannya dan mempercepat akses ke pasar modal global.
"IBRD juga telah secara aktif bekerja dengan peminjam untuk membantu mereka mengunci suku bunga. Kesiapsiagaan pandemi membutuhkan pembiayaan berkelanjutan jangka panjang yang dapat diprediksi," kata David.
Saat ini Bank Dunia sedang bekerja dengan cepat pada perantara keuangan baru untuk mendanai atau meningkatkan pembiayaan untuk kesiapsiagaan dan respons pandemi.
Deputi Perdana Menteri Singapura Tharman Shanmugaratnam mengatakan, pandemi mungkin merupakan cikal bakal dari sesuatu yang lebih buruk akan datang. Artinya negara tidak memiliki kemewahan antara hanya berfokus pada penanganan Covid-19, dan kemudian menunggu waktu lain sebelum mulai mempersiapkan masa depan.
"Kita harus membangun ekonomi, bersamaan dengan mengatasi Covid-19. Langkah ini mendesak untuk persiapan terhadap pandemi berikutnya," kata Tharman.
Bank Dunia memastikan bahwa fasilitas pembiayaan akan tersedia selalu dan dapat diakses, dengan tujuan memobilisasi dana untuk membantu mengisi kesenjangan pembiayaan.
"Kami Bank Dunia memiliki alat yaitu bantalan IBRD, dan juga obligasi melakukan yang dan saya pikir inovasi baru mekanisme pembiayaan jangka pendek juga dimungkinkan melalui fokus pada kesiapan pendanaan oleh negara-negara. Mereka dapat mengatur sistem mereka sehingga mereka dapat merespons untuk krisis," kata David. (OL-7)
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
Di balik status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas, Bank Dunia mengungkapkan fakta mencengangkan: 60,3% dari total populasi Indonesia hidup dalam garis kemiskinan
Indonesia diproyeksikan hanya memiliki pertumbuan ekonomi rata-rata 4,8% hingga 2027. Adapun, rinciannya adalah 4,7% pada 2025, 4,8% pada 2026, dan 5% pada 2027.
Reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas, di samping kehati-hatian fiskal dan moneter, merupakan kunci untuk memajukan agenda pertumbuhan pemerintah.
Pengurusan izin usaha di Tanah Air masih membutuhkan waktu hingga 65 hari. Berbeda jauh dengan negara-negara maju dalam memproses izin bisnis.
Selama lebih dari 10 tahun, gerakan ini menunjukkan cara aksi kolektif masyarakat untuk membuka akses pendanaan bagi berbagai inisiatif sosial.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
BRI catat efisiensi pendanaan lewat strategi CASA, BRImo, dan AgenBRILink, himpun DPK Rp1.421 triliun di Kuartal I 2025. Cost of fund turun jadi 3,5%.
Gedung Putih memerintahkan seluruh lembaga federal batalkan kontrak dengan Universitas Harvard, dengan total sekitar US$100 juta.
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang pendanaan federal untuk penelitian gain-of-function di negara asing seperti Tiongkok dan Iran.
Pemerintah Indonesia mengantongi komitmen pendanaan untuk pembangunan PLTS Terapung Saguling sebesar US$60 juta atau setara Rp994,68 miliar dari tiga mitra internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved