Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Peningkatan Investasi Manufaktur Tunjukkan Hal Positif

M Ilham Ramadhan A
01/2/2022 23:46
Peningkatan Investasi Manufaktur Tunjukkan Hal Positif
Ilustrasi industri manufaktur(ANTARA FOTO/Aditya Pradana P)

EKONOM dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menuturkan peningkatan investasi di sektor manufaktur menggambarkan hal positif bagi Indonesia. Sebab, sebelum pandemi merebak, tren investasi pada sektor pengolahan cenderung mengalami penurunan.

"Jika dikaitkan dengan konteks reindustrialisasi hal ini merupakan hal yang baik, apalagi sebelum pandemi tren pertumbuhan di manufakur mempunyai kecenderungan melambat," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (1/2).

Dia berpendapat, peningkatan investasi itu utamanya dikarenakan upaya hilirisasi pada produk pertambangan seperti nikel. Yusuf menilai, kebijakan kewajiban pembangunan smelter untuk produk biji nikel sebelum di ekspor bermuara terhadap peningkatan investasi di industri logam dasar.

Selain itu upaya penyediaan alat kesehatan selama periode covid-19 juga menjadi pendorong meningkatnya investasi di industri manufaktur farmasi dan produk terkait. Peningkatan investasi di sektor pengolahan, imbuh Yusuf, mestinya bisa dilanjutkan dan tak berhenti dengan capaian saat ini.

Menurutnya, hal itu bisa didorong dengan mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter yang menunjang industri manufaktur. Pada kebijakan moneter misalnya, dapat dibuat kebijakan khusus suku bunga tertentu untuk pengembangan industri manufaktur di dalam negeri.

"Sementara kebijakan fiskal, dengan mendorong keberpihakan politik anggaran untuk pengembangan industri. Hal pertama yang bisa dilakukan yaitu mendorong kebijakan dan anggaran untuk stakeholder industri manufaktur," jelas Yusuf.

Baca juga: Melejit, Investasi Manufaktur Tembus Rp325,4 Triliun Sepanjang 2021

Studi teranyar United Nation Industrial Developmen Organization (UNINDO) menyebutkan, negara yang memiliki industri manufaktur kuat dan beragam berhasuk menahan dampak sosial ekonomi yang relatif baik ketimbang sebaliknya.

"Ini semakin menekankan peran penting industri manufaktur dalam perekonomian," tukas Yusuf.

Diketahui, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, investasi sektor manufaktur menembus Rp325,4 triliun sepanjang tahun lalu, naik 19% dari 2020 yang jumlahnya Rp272,9 triliun. Angka tersebut melewati target yang dipatok Kemenperin sebesar Rp290 triliun.

"Ini sinyal penting bagi ekonomi Indonesia, karena menunjukkan level kepercayaan investor terhadap Indonesia masih tinggi,” kata Agus dalam keterangannya, Selasa (1/2).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya