Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Pertamina (persero) telah sepakat dengan Saudi Aramco menjalin rekanan melalui joint venture untuk melanjutkan tahapan proyek kilang atau refinery development master plan (RDMP) Cilacap.
Kedua perusahaan juga telah menetapkan kontrak engineering and project management services untuk pelaksanaan studi basic engineering design (BED) untuk proyek tersebut kepada kontraktor pengerjaan kilang, yakni Amec Foster Wheeler Energy Ltd.
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, penandatangan ini merupakan kelanjutan dari heads of agreement (HOA) yang sebelumnya telah ditandatangi oleh kedua belah pihak pada November 2015 lalu.
"Untuk melakukan proyek sebesar ini, keberadaan rekanan strategis dengan kemampuan teknik dan finansial yang mumpuni, tentu sangat diperlukan, dan Saudi Aramco adalah yang ideal," tutur Rachmad kepada media saat melakukan konferensi pers, di Jakarta, Senin (23/5).
Lebih lanjut, ia menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk membangun proyek ini diperkirakan berkisar US$4 miliar-US$5 miliar, yang dibebankan sama rata kepada masing-masing pihak.
Selain itu, ketika proyek pengembangan ini mencapai tahap penyelesaian, kapasitas dari kilang Cilacap diproyeksikan akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari dari yang sebelumnya 340 ribu barel per hari, yang tentunya juga akan meningkatkan produksi bensin dan diesel secara maksimal.
"Kami targetkan, di akhir 2022 mendatang, proyek kilang Cilacap sudah selesai dikerjakan," pungkasnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendukung penuh pengerjaan proyek ini, agar mampu meningkatkan kemampuan produksi Cilacap. "Kalau kapasitas hanya 10%, kompleksitasnya dua kali lipat, jadi saya harap pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat."
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Menurutnya, jika kilang Cilacap sudah selesai, tentunya dapat mengurangi angka impor dan menghemat devisa negara, sekaligus membantu meningkatkan kualitas bahan bakar.
Vice President of International Operations Saudi Aramco Said Al-Hadrami juga menambahkan, pihaknya melihat potensi jangka panjang dari investasi dan kerja sama tersebut. Menurut hematnya, proyek ini akan saling menguntungkan tidak hanya bagi perusahaan tapi juga bagi negara.
"Kami yakin proyek ini dapat meningkatkan kemakmuran Indonesia melalui ketahanan energi yang lebih baik dan memperkuat rantai energi global," tandasnya. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved