Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tingkatkan SDM Indonesia, Metode Learning 5.1 Perlu Diterapkan 

Ghani Nurcahyadi
31/1/2022 22:29
Tingkatkan SDM Indonesia, Metode Learning 5.1 Perlu Diterapkan 
Pelantikan pengurus AMA Indonesia Chapter DKI Jakarta(Dok. AMA)

DATA Human Resource Global Index terbaru menunjukan daya saing sumber daya Indonesia masih berada di papan tengah. Belajar dengan cepat adalah satu-satunya cara untuk dapat menjadikan daya saing sumber daya manusia Indonesia naik ke papan atas. 

'Seiring dengan itu pula mengangkat Indonesia menjadi bagian elit negara dengan kekuatan ekonomi besar di dunia,” kata Alex Denni, Ketua Umum Asosiasi Manajemen Indonesia dalam webinar bertajuk Learning 5.1, Duluan Tiba di Masa Depan yang digelar bersamaan dengan pelantikan pengurus AMA Indonesia Chapter DKI Jakarta. 

Alex menyebutkan, saat ini warga dunia tengah berada dalam fase Learning 4.0 dan menuju Learning 5.0. Industri 5.0 memang belum sepenuhnya hadir. Namun, Karakteristiknya telah banyak digambarkan sebagai industri yang didominasi pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), yang mampu menggantikan peran manusia untuk berhubungan dengan manusia lain (humanoid). 

"Terlebih lagi dengan makin luas dan makin tidak terbatasnya akses ilmu pengetahuan di dunia maya. Berbagai ilmu, keterampilan, dan informasi penting lainnya mengenai segala hal kini tidak lagi susah dijangkau, karena telah tersedia lengkap di depan layar komputer atau smartphone masing-masing," ujarnya. 

Di era yang cepat berubah seperti sekarang ini, pola pembelajaran harus segera berubah tidak seperti akhir-akhir ini, yang masih terpaku antara pengajar dengan peserta belajar. Salah satunya, tidak boleh lagi ada pola pikir perubahan saat ini hanya bisa diikuti kaum muda. Siapa pun harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada. 

Alex menambahkan, disrupsi digital dan pandemi yang tengah berlangsung mengharuskan manusia untuk dapat belajar cepat dan beradaptasi untuk menghindari set back (kemunduran), serta tetap bisa melakukan transformasi dengan akselerasi penuh. 

Baca juga : Kekuatan Oligarki dan Orang Kuat Masih Pengaruhi Bisnis Biodiesel

“Untuk menghadapi dunia yang berubah cepat seperti sekarang di butuhkan cara berpikir (mindset), keterampilan atau kemahiran (skillset) dan perangkat kerja atau teknologi (toolset) yang baru, mengadopsi Learning 5.1 adalah solusi atas tantangan tersebut,” tegas Alex. 

Ia menjelaskan, learning 5.1 mengajarkan untuk dapat menembus batas pemikiran, menerobos konversi dan kesepakatan. 

"Serta mengubah kebiasaan dan mentransformasi cara belajar yang ketinggalan jaman,” tambahnya. 

Ketua AMA Indonesia Chapter DKI Jakarta Muhammad Rifqi Alam menegaskan, pihaknya bertekad memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia kedepannya yang dilandasi oleh program-program unggulan. 

"Yaitu Kesehatan, ekonomi digital, kewirausahaan dan kompetensi." ujarnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik