Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun berpendapat bahwa digitalisasi memang telah menjadi jawaban bagi kesulitan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi covid-19, di mana pelaku UMKM hanya tinggal memotret produk mereka dan menjualnya di platform online.
Namun, permasalahan yang terjadi ialah tidak semua produk UMKM ini akan dibeli oleh masyarakat. Maka dari itu, menurutnya offtaker menjadi hal yang paling dibutuhkan oleh UMKM saat ini.
"Offtaker atau pembelinya itu harus jelas. Konsepnya itu hanya satu, (produk) UMKM ini harus dibeli. Makanya kebijakan pengadaan barang dan jasa dengan harga yang murah itu enggak tepat di Indonesia. Kenapa? Karena yang dibutuhkan itu produk yang massal dan efisien. Ini enggak bisa dilakukan UMKM. Makanya produk UMKM perlu dibela untuk dibeli supaya naik kelas. Dengan begitu, akselerasi digital bisa dilakukan dengan cepat," ungkapnya dalam acara MGN Summit 2022, Jumat (28/1).
Ikhsan mencontohkan, untuk masuk ke dalam katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) produk UMKM sulit untuk dapat diserap. Hal ini dikarenakan kebutuhan barang/jasa pemerintah tidak mampu dipenuhi oleh UMKM.
"Rata-rata yang menang itu produk luar. UMKM kita enggak mampu. Untuk itu, diperlukan offtaker dari pemerintah. Harus ada pembelinya untuk naik kelas," ujar Ikhsan.
Dia pun meminta pemerintah untuk bekerja sama dengan penegak hukum agar ketika membeli produk UMKM, audit yang dilakukan tidak akan membuat kementerian atau lembaga (K/L) kesulitan.
"Coba kerja sama antara penegak hukum dan pemerintah agar ketika membeli produk UMKM ini jangan ada permasalahan. Dibelain dong UMKM. Hal ini yang menjadi titik juang kami, jadi produk UMKM harus dibeli, bukan hanya bangga saja. Bangga enggak usah lah. Karena yang dibutuhkan UMKM itu memproduksi dan diserap oleh masyarakat terutama oleh pemerintah," tuturnya.
Ikhsan pun mengakui sebenarnya kebijakan pemerintah saat ini sudah condong mendukung UMKM. Namun, kebijakan ini tidak disertai dengan dukungan untuk mewajibkan seluruh K/L, pemerintah daerah, dan lainnya untuk membeli produk UMKM.
"Dulu itu sepatu TNI dari Bandung. Sekarang impor. Coba satu minggu saja tiga hari PNS pakai baju sutera produk UMKM. Batik juga bisa dimanfaatkan, diwajibkan untuk memakai tiga kali dalam satu minggu, pasti bergerak kita. Kebijakan itu yang kita butuhkan sebagai pengusaha butuh order," pungkas Ikhsan. (E-3)
“Ini wake up call kondisi darurat seluruh negara untuk mengurangi ketergantungan energi fosil dan beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT)," kata CEO MGN Muhammad Mirdal Akib
Digitalisasi membuat sistem KYC fisik berubah menjadi KYC digital. Nasabah tidak perlu lagi mengunjungi cabang untuk pembukaan rekening.
Billy menuturkan, kedua pihak harus saling percaya. Antara pemerintah dan anak muda tidak ada sekat yang menghambat kolaborasi dan kerrja sama. Mindset seperti itulah yang harus dibangun.
"Kita harus hyper focus terhadap murid. Itu tujuan kita bersama dalam proses pendidikan," ujarnya dalam MGN Summit 2022: Our Next Generation Menuju Indonesia Emas,
Yang dialami Indonesia hari ini sama persis denga yang dialami Jepang pada 1948. Negara Sakura itu mengalami bonus demografi dan berhasil memanfaatkannya dengan baik.
Surat yang diberi judul 'Impian Indonesia 2015-2085' berisikan berbagai harapan dari Presiden Jokowi untuk Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved