V20 akan Rekomendasikan Nilai-nilai Kemanusiaan ke G20

M. Ilham Ramadhan Avisena
25/1/2022 20:36
V20 akan Rekomendasikan Nilai-nilai Kemanusiaan ke G20
Logo Presidensi G20 Indonesia(Antara/Hafidz Mubarak A)

CO-Sherpa Values20 2022 Makarim Wibisono mengungkapkan, V20 akan mengembangkan rekomendasi kebijakan yang selaras dan ditetapkan oleh G20. Rekomendasi nilai-nilai, ide, gagasan yang berorientasi pada kemanusiaan akan menjadi inti pemikiran yang akan diberikan. 

"Segala macam usul-usul kita mengenai ekonomi, nature, wellbeing, society, akan kita sampaikan agar bisa disimak dan dipelajari oleh para pengambil keputusan negara-negara G20," ujarnya dalam Values 20 2022 Official Press Launch, Selasa (25/1). 

V20, kata Makarim, menggunakan pendekatan model kompas berkelanjutan (sustainability compass) yang memprioritaskan pada keseimbangan segala aspek kehidupan. Nilai-nilai luhur kemanusiaan menjadi gagasan utama yang dianggap penting dalam mengambil atau memutuskan suatu kebijakan. 

Di kesempatan yang sama, Co-Sherpa V20 2022 Alissa Wahid mengatakan, rencana dan upaya pembangunan bangsa yang diimpikan tiap pemimpin negara mestinya bertumpu pada nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu menurutnya, merupakan akar yang dibutuhkan dalam berkehidupan dan berbangsa. 

"Pembangunan yang tidak bertumpu pada nilai-nilai itu juga nantinya tidak akan bisa mencapai tujuan pembangunan itu sendiri, yaitu kemakmuran bersama. Karena nanti pasti akan mudah mengorbankan siapa yang lemah, apakah itu masyarakat kecil, atau orang-orang disabilitas," tuturnya. 

V20 merupakan komunitas global yang terdiri dari para pakar dan praktisi dengan perhatian pada nilai-nilai yang hidup di masyarakat guna memberikan masukan pada Group of Twenty (G20) untuk memperkuat penyusunan kebijakan multilateral. Sebelumnya V20 telah sukses digelar di Saudi Arabia pada tahun 2020 dan di Italia tahun 2021. 

V20 Summit pertama kali diluncurkan pada 2020 dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana nilai dapat memperkuat kebijakan publik. Pada V20 2022 Summit akan ditampilkan acara budaya dalam mempermudah penyebaran pesan-pesan utama serta menangkap umpan balik langsung dari keterlibatan publik. 

Baca juga : erkuat Komunikasi Publik Presidensi G20 Indonesia, Pemerintah Akan Bentuk Tim Juru Bicara

Selain itu sebelum V20 2022 Summit di Oktober, akan diadakan serangkaian kegiatan virtual seperti Film Week yang akan diadakan pada bulan Mei, dan Performing Arts Week pada bulan Agustus. Kedua acara juga akan memiliki webinar yang menampilkan bisnis dan lembaga-lembaga lain yang beroperasi dengan basis nilai, baik dari Indonesia maupun dari negara-negara G20 lainnya. 

V20 Founding Group Mandeep Rai menuturkan, pembentukkan V20 bertujuan untuk memajukan pendekatan yang berpusat pada manusia terhadap kebijakan publik yang berpusat pada peningkatan nilai-nilai individu sebagai sarana untuk menemukan solusi baru untuk masalah paling mendesak di zaman saat ini. 

Dalam mengejar tujuan tersebut, V20 bermaksud untuk menunjukkan bagaimana nilai memainkan peran penting dalam mencapai tujuan kebijakan G20 dan mewujudkan Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. 

"Kami percaya bahwa dengan meningkatkan kesadaran akan peran sistemik nilai, mengapa dan bagaimana nilai muncul dari proses, institusi, dan struktur, kami dapat secara substansial meningkatkan koherensi, efektivitas, dan umur panjang terhadap sebuah kebijakan," jelas Mandeep. 

Sementara itu Advisory Board V20 2022 Arsjad Rasjid bilang, nilai-nilai dasar Pancasila dapat diperkenalkan Indonesia ke tataran global melalui V20. Apalagi saat ini dunia tengah dihadapkan pada krisis akibat pandemi covid-19. Nilai gotong-royong yang selama ini dianut Indonesia dapat ditunjukkan ke muka dunia. 

"Program V20 diharapkan mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia dan dunia tentang pentingnya pemahaman atas nilai Inklusivitas yang di dasari oleh landasan ideologi Bhineka Tunggal Ika yang artinya Persatuan dalam Keberagaman demi kemajuan bangsa," imbuhnya. 

"Selain itu segala kegiatan dunia usaha sebagai salah satu penggerak roda perekonomian negara juga harus selalu memperhatikan aspek Tata Kelola, Sosial dan Lingkungan. Hal ini penting demi membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan," lanjut Arsjad yang juga Ketua Umum Kadin Indonesia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya