Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Presiden Resmikan Pabrik Pengolahan Batu Bara di Muara Enim

Andhika Prasetyo
24/1/2022 11:12
Presiden Resmikan Pabrik Pengolahan Batu Bara di Muara Enim
Ilustrasi tambang batubara.(MI/Amir MR)

Setelah enam tahun mengeluarkan instruksi, Presiden Joko Widodo akhirnya melakukan groundbreaking pabrik pengolahan batu bara menjadi dimetil eter (DME) yang terletak di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, Senin (24/1).

Meskipun butuh waktu yang cukup lama untuk terealisasi, kepala negara mengaku senang dengan progres yang sudah dicapai sekarang. "Ini sudah enam tahun yang lalu saya perintahkan, tetapi alhamdulillah hari ini bisa dilaksanakan. Meskipun dalam jangka yang panjang, alhamdulillah hari ini bisa kita mulai groundbreaking proyek hilirisasi batubara menjadi DME," ujar Jokowi di Muara Enim, Sumatra Selatan, Senin (24/1).

Ia menegaskan bahwa upaya pembangunan industri hilir, terutama di sektor batu bara sangat penting guna mengurangi impor komoditas turunan seperti LPG.

Setiap tahun, Jokowi menyebut Indonesia harus mengeluarkan biaya hingga Rp80 triliun untuk membeli LPG dari luar negeri. "Impor LPG kita itu gede banget. Kebutuhan kita Rp100 triliun. Mungkin impornya itu sampai Rp80 triliun. Itu pun harus disubsidi Rp70 triliun untuk sampai ke masyarakat karena harganya sudah sangat tinggi sekali," terang mantan wali kota Solo itu.

Jika pemerintah tidak bergerak, sudah pasti impor akan terus dilakukan. Akhirnya, negara lain menjadi pihak yang sangat diuntungkan.

Indonesia menjual batu bara mentah ke luar negeri dengan harga yang murah. Di sana, mereka mengolah batubara itu menjadi LPG dan menjualnya lagi kepada Indonesia dengan harga yang sudah naik berkali-kali lipat."Pertanyaan saya apakah ini mau kita terus-teruskan impor? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain. Padahal, kita memiliki bahan bakunya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME, hampir mirip dengan LPG. Tadi saya sudah melihat bagaimana api dari DME untuk memasak dan api yang dari LPG untuk memasak itu sama saja," jelas Jokowi. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik