Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Presiden Jokowi: Tahun 2022 Momentum Akselerasi Pemulihan Ekonomi

Dhika Kusuma Winata
20/1/2022 12:54
Presiden Jokowi: Tahun 2022 Momentum Akselerasi Pemulihan Ekonomi
Presiden Joko Widodo menyebutkan saat ini Indonesia berada dalam fase penting pemulihan ekonomi.( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PRESIDEN Joko Widodo menyebutkan saat ini Indonesia berada dalam fase penting pemulihan ekonomi setelah pada 2021 diselimuti berbagai ketidakpastian. Presiden menyatakan 2022 ini akan menjadi momentum percepatan pemulihan ekonomi.

"Tahun 2022 akan menjadi momentum, ini akan menjadi momentum dan penanganan pandemi sudah semakin terkendali. Meskipun hati-hati masih ada varian omikron yang harus diwaspadai," ucap Presiden saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (20/1).

Presiden Jokowi menyampaikan indikator-indikator ekonomi terus menunjukkan perbaikan-perbaikan. Stabilitas perekonomian dan sistem keuangan tetap terjaga dengan baik dan memiliki fondasi yang kuat untuk melakukan akselerasi pemulihan.

Dari sisi pemanganan kesehatan, saat ini sudah disuntikkan 301 juta vaksin kepada masyarakat dengan dosis pertama mencapai 85%, dosis kedua 58%. Program vaksin penguat (booster) juga sudah dimulai sejak 12 Januari lalu.

"Penanganan pandemi yang semakin baik ini harus kita pakai untuk membangkitkan optimisme, memberikan keyakinan, memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat dan kepada para pelaku usaha untuk segera melanjutkan aktivitas ekonomi dan aktivitas-aktivitas produktif lainnya," ungkapnya.

Jokowi menyampaikan meski kinerja ekonomi sektor riil terus membaik, kewaspadaan perlu tetap dilakukan terhadap perkembangan pandemi khususnya terkait varian omikron.

Kepala Negara juga mengingatkan dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Kelangkaan pangan, kelangkaan energi, kelangkaan kontainer, kenaikan inflasi, kenaikan harga produsen, harus terus dipantau karena akan turut berdampak ke Indonesia.

"Saya kira persoalan-persoalan itu harus terus kita ikuti karena dampaknya pasti ada terhadap negara kita," ujarnya. (Dhk/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya